REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden AS Joe Biden menilai lolosnya Donald Trump dari sidang pemakzulan kedua pada Sabtu (14/2) waktu setempat menjadi pengingat bahwa demokrasi itu rapuh. Karenanya ia meminta warga Amerika untuk tetap waspada dan mempertahankan demokrasi.
"Bab menyedihkan dalam sejarah kita ini telah mengingatkan kita bahwa demokrasi itu rapuh," ujar Biden, dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (13/2) malam, dikutip The Guardian.
Biden mengatakan substansi dakwaan terhadap pendahulunya atas kerusuhan Capitol pada 6 Januari, di mana lima orang tewas, tidak menjadi perdebatan. Ia mencatat tujuh senator dari Partai Republik memvoting bersalah.
"Bahkan mereka yang menentang pemakzulan, seperti pemimpin minoritas Senat McConnell, percaya Donald Trump bersalah atas 'kelalaian tugas yang memalukan' dan 'secara praktis dan moral bertanggung jawab untuk memprovokasi' kekerasan yang terjadi di Capitol,” katanya.