REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan setiap tahunnya selalu berkomitmen untuk memperbaiki layanan. Perbaikan terus dilakukan, baik bersifat administrasi kepesertaan, keterbukaan informasi, penanganan keluhan, hingga kemudahan dalam pelayanan kesehatan di fasilitas layanan kesehatan (fasyankes).
Upaya terus-menerus dalam meningkatkan layanan itu kini berbuah. Dampak langsung dirasakan masyarakat ketika merasakan layanan yang diterima.
Salah seorang peserta BPJS Kesehatan, Fitrayani (26 tahun), mengaku banyak menerima manfaat dari layanan BPJS Kesehatan. Berdasarkan pengalamannya, menggunakan fasilitas dan pelayanan kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan mudah didapatkan.
Ia juga merasa tenang karena memiliki asuransi kesehatan dengan biaya premi yang terjangkau. "Positifnya, saya menggunakan pelayanan dan fasilitas kesehatan dari level ringan hingga berat tanpa membebankan biaya secara mendadak," kata Fitrayani kepada Republika, pekan lalu.
Fitrayani yang bekerja sebagai karyawan swasta ini berharap ke depannya BPJS Kesehatan akan lebih banyak memperbaiki sistem administrasi. Selain itu, ia juga menyarankan agar ada perluasan kebutuhan RS sehingga pasien tidak menumpuk pada satu fasilitas kesehatan saja.
Sementara itu, peserta BPJS Kesehatan lainnya, Valdy (25), mengatakan, menggunakan jaminan ini sangat membantu bagi masyarakat yang perlu melakukan kontrol secara rutin ke RS. Para peserta pun bisa mendapatkan obat dengan mudah menggunakan BPJS Kesehatan.
Valdy yang merupakan mahasiswa salah satu universitas negeri di Jakarta ini berharap ke depannya akan makin banyak pelayanan kesehatan yang dijamin oleh BPJS Kesehatan. Beberapa di antaranya yang ia sarankan adalah penyakit yang diakibatkan oleh self-harming.
"Bisalah dengan skema pengurangan biaya sebesar 50 persen lah, atau pemotongan di mana pihak BPJS sama pasiennya nggak merasa keberatan," kata dia.
Ia juga mendorong agar BPJS Kesehatan bisa memperluas cakupannya, khususnya di wilayah-wilayah pelosok Indonesia. Masyarakat yang kurang mampu mengurus berkas BPJS Kesehatan juga sebaiknya dibantu dan dipermudah dengan teknologi.