REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan, terdapat kenaikan signifikan sebesar 13,91 persen pada kinerja ekspor pertanian bulan pertama 2021 secara year on year (yoy). Total nilai ekspor pertanian tercatat sebesar 370 dolar AS.
Kepala Biro Humas dan Informasi Publik, Kementerian Pertanian (Kementan), Kuntoro Boga Andri, menjelaskan peningkatan ekspor pertanian diyakini berkontribusi besar terhadap perekonomian. Ia mengatakan, kenaikan ekspor yang terjadi dari tahun ke tahun juga dampak dari program Gerakan Tiga Kali Ekspor (Gratieks).
“Kementan memiliki program jangka panjang Gerakan Tiga Kali Ekspor sebagai upaya percepatan pertumbuhan ekonomi nasional. Program ini untuk mengakomodir semua kepentingan para pelaku pembangunan pertanian dari hulu sampai hilir," kata Kuntoro, dalam pernyataan resmi Kementan, Senin (15/2).
Lebih lanjut, Kuntoro menambahkan, program tersebut dirancang untuk menggerakan roda ekonomi nasional, mulai dari sisi produksi sampai proses pengolahan. Karena itu, menurutnya, pada periode Syahrul Yasin Limpo, Kementan tidak hanya fokus pada produksi namun juga hingga ke hilir.
Ia menuturkan, Kementan juga memiliki program yang tujuanya utamanya menggairahkan komoditas ekspor dan peningkatan kesejahteraan petani yakni mensinergikan hulu dengan hilir salah satunya melalui pengembangan korporasi berbasis komoditi tanaman pangan, hortikultura dan komoditas strategis ekspor lainnya.
“Penggunaan teknologi modern menjadi kunci dan adanya kemudahan serta sinergitas pemerintah dengan pelaku usaha, petani dan perintah terbangun dengan baik,” kata dia.