Senin 15 Feb 2021 17:07 WIB

CDC Amerika Rekomendasikan Pembukaan Sekolah

CDC meminta pembersihan fasilitas sekolah hingga pelacakan Covid-19 sebelum pembukaan

Rep: Alkhaledi kurnialam/ Red: Gita Amanda
 Sekelompok pelajar berjalan di luar Bursa Efek New York setelah mengikuti kelas di luar ruangan sekolahnya, New York, Amerika Serikat, 24 November 2020.
Foto: EPA
Sekelompok pelajar berjalan di luar Bursa Efek New York setelah mengikuti kelas di luar ruangan sekolahnya, New York, Amerika Serikat, 24 November 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat mengeluarkan panduan baru bagi sekolah-sekolah di negaranya. Lembaga tersebut merekomendasikan agar sekolah-sekolah mulai dibuka kembali.

Kendati demikian, CDC menekankan perlunya pembersihan fasilitas, kebersihan pribadi, dan pelacakan untuk orang yang sudah terinfeksi. Hal ini agar sekolah dapat memetakan kondisi sebelum membawa 55 juta siswa sekolah negeri kembali ke ruang kelas tanpa memicu wabah Covid-19 selanjutnya.

Baca Juga

“Kami yakin dengan strategi yang kami kemukakan bahwa tidak akan ada penularan di sekolah jika diikuti,” kata Direktur CDC Rochelle Walensky dilansir dari Reuters, Ahad (14/2).

Lembaga tersebut juga mengatakan pembukaan kembali sekolah seharusnya tidak bergantung pada akses guru ke vaksin Covid-19. Namun mereka sangat merekomendasikan negara bagian AS untuk memprioritaskan guru dan staf sekolah untuk divaksin.

Sebelumnya, Presiden Joe Biden telah berjanji untuk membuka kembali sebagian besar sekolah K-8 dalam 100 hari setelah menjabat pada 20 Januari. Dia memuji arahan CDC sejauh ini dan menekankan masalah yang timbul dari penutupan sekolah yang berkelanjutan, termasuk masalah kesehatan mental anak-anak dan eksodus sekolah hingga masalah angkatan kerja.

“Kami telah banyak berkorban tahun lalu. Tapi sains memberi tahu kita bahwa jika kita mendukung anak-anak kita, pendidik, dan komunitas dengan sumber daya yang mereka butuhkan, kita bisa membawa anak-anak kembali ke sekolah dengan aman di lebih banyak bagian negara lebih cepat,” kata Biden dalam sebuah pernyataan.

Hanya 44 persen distrik sekolah AS yang menawarkan pembelajaran tatap muka penuh per Desember dan 31 persen beroperasi dari jarak jauh menurut Center for Reinventing Public Education yang menyurvei 477 dari hampir 13 ribu distrik sekolah di negara itu. Daerah lain juga telah menerapkan model pembelajaran hybrid, di mana siswa menghadiri beberapa hari sekolah secara langsung dan beberapa secara virtual.

Pembukaan kembali sekolah telah menyebabkan perselisihan antara serikat guru, yang mengkhawatirkan keselamatan anggotanya, dan distrik sekolah di kota-kota besar AS. Di Chicago pekan lalu, serikat guru dan distrik mencapai kesepakatan tentang rencana keselamatan setelah berbulan-bulan negosiasi yang mencakup ancaman pemogokan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement