Senin 15 Feb 2021 18:07 WIB

BTN Kejar Target Turunkan Kredit Macet Rp 1 Triliun

BTN akan melakukan perbaikan pada sisi penagihan dan penjualan aset.

Rep: Novita Intan/ Red: Friska Yolandha
Plt. Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Nixon LP Napitupulu (tengah) didampingi jajaran direksi Bank BTN Jasmin (kedua kiri), Hirwandi Gafar (kanan), Elisabeth Novie Riswanti (kedua kanan) dan Setiyo Wibowo (kiri) menunjuk laporan keuangan perseroan saat Media Brief Paparan Kinerja Kuartal IV/2020 di Jakarta, Senin (15/2/2021). BTN membukukan laba bersih sebesar Rp1,60 triliun sampai kuartal IV/2020 atau naik sebesar 665,71 persen secara tahunan (year on year/yoy) dari posisi Rp209 miliar di periode sebelumnya.
Foto: ANTARA/Reno Esnir
Plt. Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Nixon LP Napitupulu (tengah) didampingi jajaran direksi Bank BTN Jasmin (kedua kiri), Hirwandi Gafar (kanan), Elisabeth Novie Riswanti (kedua kanan) dan Setiyo Wibowo (kiri) menunjuk laporan keuangan perseroan saat Media Brief Paparan Kinerja Kuartal IV/2020 di Jakarta, Senin (15/2/2021). BTN membukukan laba bersih sebesar Rp1,60 triliun sampai kuartal IV/2020 atau naik sebesar 665,71 persen secara tahunan (year on year/yoy) dari posisi Rp209 miliar di periode sebelumnya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk optimistis bisa menurunkan kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) dari 4,37 persen menjadi 3,5 persen pada tahun ini. Artinya perseroan harus bisa menurunkan kredit bermasalah hingga Rp 1 triliun.

Direktur Remedial and Wholesale Risk, BTN, Elisabeth Novie Riswanti mengatakan perseroan memiliki dua langkah strategis agar dapat mengejar target tersebut yakni perbaikan pada sisi penagihan dan penjualan aset. 

Baca Juga

"NPL tahun ini kita berharap bisa menurunkan sekitar Rp 1 triliun," ujarnya saat konferensi pers virtual, Senin (15/2)

Elisabeth menjelaskan pada aspek penagihan, BTN akan melakukan upaya restrukturisasi kredit kepada debitur yang menunggak cicilan, baik untuk konsumer maupun SME. BTN juga akan mengoptimalkan fitur e-call pada aplikasi mobile.