REPUBLIKA.CO.ID, JOHANNESBURG -- Zimbabwe menerima 200 ribu dosis vaksin Covid-19 pertama yang didonasikan dari Cina. Vaksin tersebut tiba di ibu kota Harare pada Senin (15/2), dan sebanyak 600 ribu dosis vaksin lainnya dari Sinopharm menyusul pada awal Maret.
"Ini adalah donasi yang tepat waktu, rakyat kami telah menderita akibat pandemi ini. Vaksin menawarkan kemungkinan bahwa orang-orang kami yang telah menanggung beban kerusakan ekonomi akibat pandemi akhirnya dapat membuka halaman baru," ujar Wakil Presiden Zimbabwe Constantino Chiwenga.
Zimbabwe telah menganggarkan sekitar 100 juta dolar AS untuk pengadaan vaksin. Pemerintah berencana membeli 20 juta dosis vaksin sebagai upaya untuk melancarkan program vaksinasi terhadap sekitar 60 persen populasinya. Menteri Keuangan Mthuli Ncube mengatakan sekitar 1,8 juta dosis vaksin akan didatangkan dari Cina.
Zimbabwe juga sedang bernegosiasi dengan Rusia untuk pengadaan vaksin Sputnik. Zimbabwe berharap dapat mendatangkan lebih banyak vaksin dari India dan COVAX. Zimbabwe sejauh ini telah melaporkan hampir 35 ribu kasus virus yang dikonfirmasi dan hampir 1.400 kematian.
Hanya segelintir negara Afrika yang mulai memberikan vaksinasi ketika benua itu berjuang keras untuk mendapatkan pasokan bagi 1,3 miliar penduduknya. Uni Afrika telah mengamankan sekitar 670 juta dosis vaksin Covid-19 untuk benua Afrika.
Pekan lalu, Senegal menghabiskan anggaran sekitar 3,7 juta dolar AS untuk mendatangkan 200 ribu dosis vaksin Covid-19 dari Sinopharm. Biaya untuk satu kali suntikan diperkirakan mencapai hampir 19 dolar AS.