Senin 15 Feb 2021 19:32 WIB

Seekor Kucing Positif Covid di Korsel Usai Muntah dan Lesu

Seluruh anggota keluarga pemilik kucing di Seoul tersebut juga positif Covid-19.

Kucing peliharaan. Ilustrasi
Foto: People
Kucing peliharaan. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Seekor kucing peliharaan milik keluarga di Seoul, Korea Selatan dinyatakan positif Covid-19 setelah mengalami gejala muntah dan lesu. Laporan ini muncul sepekan setelah ibu kota negara itu memulai program pengetesan virus corona pada hewan peliharaan Senin pekan lalu.

Kucing berusia sekitar 4-5 tahun itu dikabarkan dites Covid-19 pada Sabtu waktu setempat. Ia dites setelah menunjukkan beberapa gejala seperti muntah dan lethargy (kelelahan/lesu). Hasil yang keluar pada Ahad kemarin menunjukan positif. Saat ini kucing tersebut menjalani isolasi di pusat perawatan hewan setempat.

"Kucing itu telah dirawat di pusat keselamatan hewan karena (keluarga) pemiliknya semua dites dengan hasil positif dan tidak mampu mengurusnya," ungkap pejabat kota setempat dilansir Yonhap, Senin (15/2). Ia mengatakan pada kondisi biasa, hewan peliharaan positif Covid-19 dianjurkan diisolasi di rumah.

Kucing tersebut diperkirakan hanya mengalami gejala ringan Covid-19. Ia mungkin dapat pulang setelah 14 hari jika gejalanya hilang dan tes ulang menunjukkan hasil negatif.

Pemerintah setempat menyebut ini kasus Covid-19 pertama melibatkan hewan peliharaan di Seoul. Bagi Korea Selatan ini yang kesekian. Sebelumnya seekor anak kucing juga dilaporkan positif Covid-19 di selatan timur Kota Jinju pada bulan lalu.

Sejauh ini belum ada bukti mendukung virus corona dapat menular dari hewan peliharaan ke manusia. Namun pemerintah Korsel tetap mengimbau warga menjaga jarak hewan peliharaannya dengan manusia atau hewan lain setidaknya dua meter.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement