Senin 15 Feb 2021 22:01 WIB

Ganjar Klaim 'Jateng di Rumah Saja' Efektif Tekan Covid-19

Ganjar menyebut tidak ada lagi zona merah Covid-19 di Jateng.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Andri Saubani
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo saat mengikuti Rakor Percepatan Penanganan Covid-19 di lantai 2 Kantor Setda Provinsi Jawa Tengah, Senin (15/2). Ganjar mengklaim gerakan jateng di Rumah Saja mampu menurunkan persebaran kasus Covid-19 40 hingga 50 persen.
Foto: dok. Humas Prov Jateng
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo saat mengikuti Rakor Percepatan Penanganan Covid-19 di lantai 2 Kantor Setda Provinsi Jawa Tengah, Senin (15/2). Ganjar mengklaim gerakan jateng di Rumah Saja mampu menurunkan persebaran kasus Covid-19 40 hingga 50 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Gerakan Jateng di Rumah Saja, yang dilaksanakan di Jawa Tengah pada 6 hingga 7 Februari 2021 lalu diklaim mampu berdampak positif bagi upaya menekan penyebaran Covid-19. Selain mampu menurunkan angka kasus baru, gerakan tersebut juga cukup memberi kontribusi dalam upaya mengurangi zona risiko penularan Covid-19, di 35 kabupaten/ kota di Jawa Tengah.

“Sehingga, di Jawa Tengah tidak ada lagi zona merah dan daerah yang semula merupakan zona merah telah menjadi zona oranye,” kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Semarang, Senin (15/2).

Baca Juga

Kondisi tersebut, jelas gubernur, tidak lepas dari upaya Pemerintah Provinsi (Prmprov) Jawa Tengah yang terus berupaya dalam menangani Covid-19 serta partisipasi warga Jawa Tengah (secara umum) dalam mendukung gerakan tersebut. Dalam rangka menekan persebaran dan kasus baru Covid-19, Pemprov Jawa Tengah telah mengupayakan sejumlah cara, dengan tetap menyesuaikan ketentuan surat edaran dari Pemerintah Pusat.

Mulai dari Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) tahap pertama hingga penerapan PPKM Mikro maupun melalui upaya- upaya untuk mempercepat proses vaksinasi Covid-19.

“Termasuk menggagas gerakan Jateng di Rumah Saja selama dua hari,” kata Ganjar.

Terkait upaya upaya tersebut, kata Ganjar, hasilnya pun juga cukup positif. Karena, menurutnya, di 35 kabupaten/ kota di Jawa Tengah saat ini sudah tidak ada lagi daerah dengan zona rawan terhadap potensi maupun risiko penyebaran wabah Covid-19.

Kondisi tersebut, masih kata gubernur, menunjukkan kasus Covid-19 di Jawa Tengah terus menurun, setelah berbagai upaya untuk mengendalikan penyebaran tersebut dilakukan secara serentak.

Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah, zonasi kerawanan merah selama empat pekan  terakhir terus berkurang. Pada 18 hingga 24 Januari 2021, daerah di Jawa Tengah dengan zona merah meliputi Kabupaten Grobogan, Klaten, Kabupaten Kendal dan Kota Semarang.

Sementara pada periode 25 hingga 31 Januari 2021, daerah zona merah di Jawa Tengah mengalami pergeseran, yang meliputi Kabupaten Kendal, Karanganyar, Cilacap, Blora dan Kabupaten Kebumen.

Sedangkan pada periode 1 hingga 7 Februari 2021, di Jawa Tengah sudah tidak ada zoba merah. Pun demikian tren bulanan Covid-19 di Jawa Tengah pada Januari mengalami penurunan dari 30.948 (bulan Desember 2020) menjadi 28.189.

Adapun, tren mingguan –sampai dengan 14 Februari 2021—juga terpantau menurun dan terakhir berada di angka 4.721, setelah pekan sebelumnya (Minggu ke-56) tercatat mencapai mencapai 5.530 kasus.

“Untuk hari ini kabarnya juga cukup bagus, kalau kita lihat gambar terakhir sekarang tidak ada lagi zona merah, semuanya oranye walaupun kuningnya belum. Ketika angka terkonfirmasi turun dan angka kematian juga turun, tentu kondisi yang bagus,” kata Ganjar.

Secara khusus, Ganjar juga menyebut, bahwa gerakan Jateng Di Rumah Saja’,  efektif menurunkan angka kasus Covid-19 sekitar 40 hingga 50 persen. Indikator grafiknya ada penurunan, tren mingguan juga turun dan bahkan sejumlah rumah sakit menutup ruang isolasi.

Hal tersebut , menurutnya juga bakal menumbuhkan optimisme baru, Maka, saat ini Pemprov Jawa Tengah segera menyiapkan skenario vaksinasi dan PPKM untuk terus menjaga tren positif tersebut. Kendati begitu, ia belum akan berpikir untuk melanjutkan gerakan Jateng di Rumah Saja.

“Tapi bukan tidak mungkin kita lanjutkan,” tambahnya.

photo
Gejala varian baru covid-19. - (republika)

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement