REPUBLIKA.CO.ID, TULUNGAGUNG -- Petugas gabungan mengevakuasi jenazah mantan pegawai PLN, Syahril Mukaji (68 tahun), yang ditemukan tewas tersengat listrik di atas plafon rumah warga Kepatihan, Tulungagung, Jawa Timur, Senin (15/2). Petugs terdiri dari kepolisian, TNI, dan relawan.
"Kasus ini murni kecelakaan. Kami sudah melakukan identifikasi lapangan, termasuk meminta keterangan saksi. Tidak ditemukan unsur kesengajaan dalam kejadian ini," kata salah satu perwira pengendali yang bertugas di lokasi evakuasi, Iptu Didik Riyanto.
Proses evakuasi yang dimulai pukul 15.30 WIB banyak mendapat perhatian masyarakat sekitar. Polisi sampai harus menjauhkan warga agar tidak berjubel dekat area yang telah dipasang garis polisi agar tidak mengganggu upaya evakuasi korban.
"Korban saudara Syahril ini sedang memperbaiki jaringan listrik di rumah saksi atas nama Anton Efendi di Jalan Urip Sumoharjo di Kelurahan Kepatihan," kata dia.
Hasil penyelidikan polisi, diduga korban lupa tidak mematikan satu dari dua saklar yang terhubung aliran listrik di dalam rumah. Kesalahan itu berdampak fatal.
Menurut Narto, korban sudah ahli dalam memperbaiki aliran listrik sehingga tidak perlu memutus aliran utama listrik. "Beliau pensiunan petugas PLN, biasa (nyambung kabel), arus tinggi saja biasa," katanya.
Menurut Didik, Syahril tersengat listrik sekitar pukul 14.30 WIB. Ia dimintai tolong pemilik rumah memperbaiki aliran listrik yang terputus. "Pada saat memperbaiki korban tersengat listrik, sehingga meninggal dunia tepat di atas plafon," kata Didik.
Disinggung dugaan unsur kelalaian dalam kejadian ini, mengingat saat perbaikan aliran listrik tidak diputus. "Mungkin menganggap korban sudah lihai, sehingga saat perbaikan instalasi tidak dimatikan," katanya.