Selasa 16 Feb 2021 06:57 WIB

Israel Tahan Pengiriman Vaksin ke Gaza

Dosis vaksin ini ditujukan untuk staf medis yang bekerja di ruang perawatan intensif

Rep: Dwina Agustin/ Red: Teguh Firmansyah
Vaksin Rusia Sputnik V
Foto: EPA-EFE/Maxim Shipenkov
Vaksin Rusia Sputnik V

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Otoritas Palestina (PA), pada Senin (15/2), menuduh Israel menahan pengiriman vaksin Covid-19 ke Gaza. Saat ini Palestina belum menerima satu dosis pun dari vaksin Covid-19.

"Hari ini, 2.000 dosis vaksin Sputnik V Rusia dipindahkan untuk memasuki Jalur Gaza, tetapi otoritas pendudukan mencegah masuknya mereka," kata pernyataan dari Menteri Kesehatan PA, Mai Alkaila.

Baca Juga

Alkaila mengatakan, mereka telah mengajukan permohonan transfer ke otoritas pertahanan Israel segera. Sebelumnya, palestina menerima pengiriman awal 10 ribu dosis di Tepi Barat pada 4 Februari.  

"Dosis ini ditujukan untuk staf medis yang bekerja di ruang perawatan intensif yang ditujukan untuk pasien Covid-19, dan untuk staf yang bekerja di bagian gawat darurat," kata  Alkaila merujuk pada pengiriman vaksin ke Gaza.

Pejabat Palestina mengatakan, PA mencoba mengirim 2.000 dosis vaksin Sputnik V Rusia dari Tepi Barat yang diduduki ke Gaza pada Senin. Namun, Israel menghentikan pengiriman di pos pemeriksaan Tepi Barat. Pengiriman vaksin dikembalikan ke Ramallah karena perlu disimpan di bawah suhu dingin.

"Memberi tahu Palestina bahwa tidak ada persetujuan untuk melanjutkan ke Gaza," ujar pejabat tersebut.

Pejabat keamanan Israel mengatakan, permintaan PA untuk mengirim 2.000 dosis masih dalam pemeriksaan. Hingga saat ini, menurutnya, persetujuan belum diberikan oleh Israel. Badan yang ditugasi menyetujui transfer adalah dewan keamanan nasional Israel yang merupakan bagian dari pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Baca juga : Kasus GAR ITB, Din: Bukan Perkara Besar Tapi Berakibat Besar

Penundaan itu menyoroti tantangan yang mungkin dihadapi warga Palestina di seluruh Tepi Barat dan Gaza. Israel mengatur semua titik masuk dan keluar ke Tepi Barat dan sebagian besar perbatasan pesisir dan darat di Jalur Gaza, selain dari perbatasan sempit yang berbatasan dengan Mesir di selatan. Israel dan Mesir mempertahankan blokade di jalur pantai, dengan alasan kekhawatiran keamanan tentang kelompok Hamas yang telah menguasai Gaza sejak 2007.

Palestina dan kelompok hak asasi menuduh Israel, mengabaikan tugasnya sebagai kekuatan pendudukan dengan tidak memasukkan penduduk Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza dalam program inokulasi mereka. Para pejabat Israel mengatakan bahwa di bawah perjanjian damai Oslo, Kementerian Kesehatan Palestina bertanggung jawab untuk memvaksinasi orang-orang di Gaza dan sebagian Tepi Barat.

Otoritas Palestina mulai memberikan vaksin kepada petugas kesehatan di Tepi Barat pada 2 Februari, setelah menerima pengiriman kecil vaksin Moderna Inc dari Israel.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement