REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM – Akumulasi data mutakhir program vaksinasi Israel menunjukkan vaksin Pfizer mencegah 94 persen infeksi simptomatik Covid-19.
Hal ini menunjukkan bahwa vaksin tersebut bekerja dengan baik dalam populasi yang lebih besar seperti yang dilakukan dalam uji klinis.
Menurut dokter kesehatan masyarakat, Prof Hagai Levine, vaksin ini terbukti sangat efektif dalam mencegah penyakit dan penyakit parah di antara semua kelompok umur. "Cakupan vaksinasi yang tinggi dari kelompok yang paling rentan adalah kuncinya," kata Prof Levine dilansir di BBC, Selasa (16/2).
Dana kesehatan terbesar Israel, Clalit, mengamati tes positif pada 600 ribu orang yang divaksinasi dan jumlah yang sama dari orang yang tidak divaksinasi, disesuaikan dengan usia dan status kesehatan. Ditemukan 94 persen lebih sedikit infeksi di antara kelompok yang divaksinasi.
Ini didasarkan pada hasil tes dalam rekam medis orang, biasanya diambil jika mereka memiliki gejala atau ada kontak dekat dengan seseorang yang dites positif.
Dan vaksin tersebut mencegah hampir semua kasus penyakit serius. Pola ini sama di semua kelompok usia, termasuk di atas 70-an, yang mungkin kurang terwakili dalam uji klinis.
Baca juga : Tempat Singgah Selain Surga dan Neraka, Siapa Penghuninya?
Prof Levine mengatakan, ini mengirimkan pesan ke negara lain seperti Inggris tentang kegunaan vaksin, dan kebutuhan untuk mendapatkan cakupan sangat tinggi dari kelompok yang kemungkinan besar akan sakit parah akibat virus.
Dia mengatakan dia tidak dapat menyebutkan berapa proporsi populasi yang perlu diimunisasi sebelum pembatasan dapat dikurangi. "Kita masih belum tahu apa dampaknya pada penularan," ujarnya.
Dia menambahkan, tetapi setidaknya bisa dikatakan bahwa vaksin itu berguna untuk perlindungan diri.
Prof Eran Segal, yang menganalisis data...