Selasa 16 Feb 2021 10:15 WIB

Rupiah Lanjutkan Penguatan karena Kasus Covid-19 Menurun

Surplus neraca perdagangan pada Januari juga bisa membantu penguatan rupiah.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Nidia Zuraya
Petugas menunjukkan uang pecahan rupiah dan dolar AS (USD) di tempat penukaran uang. ilustrasi
Foto: ANTARA/Rivan Awal Lingga
Petugas menunjukkan uang pecahan rupiah dan dolar AS (USD) di tempat penukaran uang. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa (16/2) pagi masih melanjutkan tren positif didukung sentimen eksternal dan domestik. Pada pukul 9.33 WIB, rupiah menguat 37 poin atau 0,27 persen ke posisi Rp13.873 per dolar AS dari posisi penutupan perdagangan sebelumnya Rp13.910 per dolar AS.

Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Selasa (16/2), mengatakan, minat pasar terhadap aset berisiko terlihat masih tinggi pagi ini yang ditunjukkan dengan indeks-indeks saham yang menguat.

Baca Juga

"Minat pasar ini didukung berita positif mengenai kemajuan vaksinasi Covid-19 global, menurunnya kasus baru harian Covid-19, dan prospek stimulus besar pemerintah AS," ujar Ariston.

Menurut Ariston, mempertimbangkan sentimen tersebut, rupiah berpotensi menguat terhadap dolar AS pada hari ini. "Dari dalam negeri, selain kasus baru harian Covid-19 yang juga menurun, surplus neraca perdagangan Indonesia bulan Januari juga bisa membantu penguatan rupiah hari ini," kata Ariston.