REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI — Tanggul Kali Bekasi yang berada di Perumahan Pondok Gede Permai, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi roboh sepanjang 60 meter dan turun hampir 2 meter. Jika dibiarkan, hal ini akan membahayakan warga di sekitar daerah aliran sungai (DAS).
“Melihat kondisinya sudah sangat membahayakan baik dari sisi potensi ternjadinya banjir dan luapan,” kata Wakil Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto Tjahyono, Senin (15/2).
Dia mengatakan, pada posisi normal, kemiringan tanggul hanya sampai setengah meter saja. Apabila tanggul turun turun atau rebah maka kemampuan kapasitas menampung air menjadi lebih kecil dan membahayakan keselamatan warga.
“Jadi kalau ini kemudian nanti roboh menimpa rumah yang ada pada di sini,” terang dia.
Politisi PDIP ini menerangkan, penyebab robohnya tanggul tidak terjadi dalam waktu sekejap. Jika dilihat dari kondisinya, sudah ada borepile atau pondasi yang dipasang sejak 2010 lalu. Di antara borepile sudah dibuat penahan, sebab dua bulan lalu sudah mulai miring.
Namun, kondisi pondasi penahan ikut terkikis juga lantaran tergerus oleh air yang ada di bawah tanggul. “Karena ada gerusan air yang ada di bawah sehingga tanggul ini tidak kuat menahan tanahnya turun,” tutur dia.
Sementara ini, lanjut dia, pemkot akan membuatkan tanggul baru dengan metode yang berbeda dari sebelumnya. “Nanti alat berat sudah mulai turun. Sudah mulai melakukan persiapan. Secepat mungkin akan kami lakukan,” ujarnya.