Selasa 16 Feb 2021 12:12 WIB

'Perjuangan Pemekaran Daerah Otonomi Baru Punya Starategi'

Forkonas minta pemerintah pusat untuk melakukan pembukaan "moratorium parsial".

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Ketua Umum Forum Koordinasi Nasional Percepatan Pembentukan Daerah Otonomi (Forkonas PP-DOB) menyampaikan strategi perjuangan hingga isu penting pemekaran daerah otonomi baru.
Foto: Istimewa
Ketua Umum Forum Koordinasi Nasional Percepatan Pembentukan Daerah Otonomi (Forkonas PP-DOB) menyampaikan strategi perjuangan hingga isu penting pemekaran daerah otonomi baru.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Mantan Sekretaris Komisi A DPRD Jawa Barat, Syaiful Huda, terpilih sebagai sebagai Ketua Umum Forum Koordinasi Nasional Percepatan Pembentukan Daerah Otonomi (Forkonas PP-DOB). Syaiful Huda pun menyampaikan strategi perjuangan hingga isu penting pemekaran daerah otonomi baru.

Menurut Huda, perjuangan percepatan pemekaran daerah otonomi baru adalah bagian dari komitmennya sejak 20 tahun lalu saat menjabat Sekretaris Komisi A DPRD Jawa Barat.  "Melalui forum musyawarah nasional ini saya ingin menyampaikan komitmen pribadi saya bahwa perjuangan pembentukan daerah otonomi baru adalah bagian dari kemutlakan sejarah untuk mensejahterakan masyarakat di Indonesia," ujar Huda," dalam Musyawarah Nasional Forkonas PP-DOB Pertama yang dilaksanakan secara virtual pada Senin, (25/2).

Syaiful Huda mengatakan, perjuangan ini tidaklah mudah. Apalagi, pemerintah pusat melakukan moratorium terkait dengan pembentukan daerah otonomi baru.

"Kita tidak boleh memaknai moratorium ini sebagai jalan buntu pemekaran daerah otonomi baru, tapi kita harus maknai ini adalah bagian dari perjuangan tiada henti untuk pemekaran daerah otonomi baru," katanya.

Syaiful Huda juga menyampaikan strategi perjuangan yang akan dilakukan melalui dua jalur, yakni bottom up dan top down sesuai dengan UU Nomor 23 tentang Pemerintahan daerah.

"Kita akan berseru dan bergerak berjabatan tangan terus membikin gelombang pergerakan di daerah-daerah untuk terus menyuarakan pembentukan daerah otonomi baru," katanya

Tapi saat bersamaan, kata Syaiful Huda, kita akan meminta political will, komitmen yang kuat dari pemerintah pusat untuk bersama-sama menggunakan hak politinya melalui  pembentukan daerah otonomi baru yang langsung diinisiasi top down melaui pemerintah pusat.

Selain itu, kata Syaiful Huda, ia juga akan minta pemerintah pusat untuk melakukan pembukaan "moratorium parsial". Melaui moratorium parsial ini, pihaknya akan mendorong pemerintah pusat agar segera memprioritaskan daerah-daerah yang cepat dibentuk dan tidak harus secara bersamaan.

Syaiful Huda yang menjabat sebagai Ketua Komisi X DPR RI ini mengatakan, selama ini banyak asumsi dari elit atau pejabat yang menyatakan bahwa pemekaran daerah otonomi baru dianggap akan menjadi beban bagi APBN.

"Asumsi ini kita harus tolak, yang benar adalah apabila APBN dialokasikan secara langsung menjadi pembiayaan ke daerah-daerah diseluruh kota dan kabupaten akan lebih bermanfaat," kata 

Syaiful Huda seraya menyampaikan, bahwa isu pembentukan daerah otonomi baru kedepanya harus jadi isu yang diperbincangkan oleh publik. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement