Selasa 16 Feb 2021 12:29 WIB

Komisi Independen akan Selidiki Serbuan ke Gedung Kongres AS

Ketua House menyebut penyerang gedung Kongres sebagai teroris domestik

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Para pengunjuk rasa Pro-Trump menyerbu halaman Front Timur Capitol AS, di Washington, DC, AS, 06 Januari 2021. Berbagai kelompok pendukung Trump telah membobol Capitol AS dan melakukan kerusuhan saat Kongres bersiap untuk bertemu dan mengesahkan hasil pemilihan Presiden AS 2020.
Foto: EPA-EFE/MICHAEL REYNOLDS
Para pengunjuk rasa Pro-Trump menyerbu halaman Front Timur Capitol AS, di Washington, DC, AS, 06 Januari 2021. Berbagai kelompok pendukung Trump telah membobol Capitol AS dan melakukan kerusuhan saat Kongres bersiap untuk bertemu dan mengesahkan hasil pemilihan Presiden AS 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Kongres Amerika Serikat (AS) akan membentuk komisi independen untuk menyelidiki pengepungan yang terjadi di Capitol Hill pada 6 Januari lalu. Ketua House of Representative Nancy Pelosi mengatakan dalam sebuah catatan kepada anggota The House bahwa pihaknya akan membentuk model komisi seperti yang sebelumnya yakni setelah serangan 11 September 2001.

"Untuk melindungi keamanan kita, langkah kita selanjutnya adalah membentuk sebuah komisi independen untuk menyelidiki dan melaporkan fakta serta penyebab yang terkait dengan serangan teroris domestik pada 6 Januari 2021," ujar Pelosi, dilansir Aljazirah, Selasa (16/2).

Baca Juga

Pelosi mengatakan, komisi yang dibentuk akan meninjau "gangguan pada transfer kekuasaan secara damai" serta "kesiapan dan tanggapan" dari Kepolisian Capitol AS dan lembaga penegak hukum lainnya. Pengumuman Pelosi datang setelah Senat AS pada 13 Februari menolak untuk memakzulkan Trump dengan tuntutan telah melakukan "hasutan pemberontakan" terkait dengan kerusuhan di Capitol. 

Tim pembela Trump menolak tuduhan bahwa mantan presiden telah menghasut massa untuk menyerbu Capitol. Partai Demokrat dan beberapa anggota Partai Republik mengatakan, Trump "secara praktis dan moral bertanggung jawab untuk memprovokasi peristiwa hari itu". Legislator dari partai Republik dan Demokrat telah meminta Kongres untuk membentuk komisi independen untuk menyelidiki insiden penyerbuan di Capitol. Senator Republik Lindsey Graham, yang memilih untuk membebaskan Trump pada Sabtu (13/2), mengatakan komisi indpenden akan membantu "mencari tahu apa yang terjadi dan memastikan itu tidak akan pernah terjadi lagi".

Massa pendukung mantan Presiden Donald Trump menerobos barikade polisi dan pos pemeriksaan keamanan hingga akhirnya menyerbu Capitol Hill pada 6 Januari. Mereka menyerbu Capitol setelah menghadiri rapat umum yang diselenggarakan oleh Trump.

Lima orang tewas dan puluhan petugas polisi terluka dalam insiden itu. Penyerbuan Capitol Hill terjadi ketika Kongres sedang melakukan pertemuan untuk meratifikasi kemenangan Joe Biden dalam pemilihan presiden. Pemberontakan mengirimkan gelombang kejutan ke seluruh AS dan dunia, sementara pengamat terus mempertanyakan bagaimana para pemberontak dapat mengakses kursi legislatif AS.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement