REPUBLIKA.CO.ID, CONAKRY -- Menteri Kesehatan Guinea Remy Lamah mengaku cukup yakin negaranya mampu menangani kemunculan kembali wabah Ebola. Selain sarana, tenaga medis di sana telah terlatih dan berpengalaman menghadapi penyakit tersebut.
Lamah mengungkapkan, pada 2013, Guinea membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk memahami bahwa mereka sedang menghadapi epidemi Ebola. "Sementara kali ini, dalam waktu kurang dari empat hari, kami dapat melakukan analisis dan mendapatkan hasilnya. Tim medis kami terlatih dan berpengalaman. Kami memiliki cara untuk segera mengatasi penyakit ini," kata Lamah kepada Reuters pada Senin (15/2).
Kendati demikian, dia tak menampik rasa khawatir tetap ada jika mengingat merebaknya epidemi Ebola lima tahun lalu. "Kami tidak ingin menghidupkan kembali situasi seperti itu," ujarnya.
Lamah menjelaskan saat ini Guinea sedang melacak orang-orang yang berpotensi melakukan kontak dengan pasien Ebola. Pemerintah bakal mengirim vaksin ke daerah terdampak sesegera mungkin.
Perwakilan WHO di Guinea, Georges Ki-Zerbo, mengatakan dia telah meminta otorisasi untuk mendapatkan dosis vaksin sebanyak mungkin. Dia menyebut ada beberapa kendala dalam mengirimkan vaksin ke Guinea. Namun, otoritas berwenang sedang menangani hambatan tersebut. Dengan demikian vaksin dapat tersedia pekan depan.