REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyatakan, Israel berencana untuk meredakan lebih banyak pembatasan pada bisnis pada 21 Februari. Hotel dan pusat kebugaran akan kembali dibuka bagi warga yang telah divaksinasi penuh atau dianggap kebal setelah pulih dari Covid-19.
Hampir 43 persen warga telah menerima setidaknya satu suntikan vaksin Pfizer Inc. Israel telah mendorong dengan pelonggaran bertahap tindakan penguncian yang diberlakukan pada 27 Desember.
Mal, pasar terbuka, perpustakaan, dan museum akan diizinkan untuk dibuka kembali pada Ahad (21/2). Warga Israel yang memiliki "Green Pass" atau sertifikat kekebalan Covid-19 yang ditampilkan di aplikasi Kementerian Kesehatan Israel akan diizinkan masuk ke fasilitas rekreasi seperti gym dan hotel. Pejabat awalnya berencana untuk meluncurkan akses rekreasi Green Pass pada 23 Februari.
Israel akan menginokulasi penuh 30 persen dari 9 juta populasinya dengan vaskin dari Pfizer dua dosis bulan ini untuk menjadi tolok ukur untuk pelonggaran awal.
Peluncuran vaksinasi cepat Israel menjadikannya studi terbesar di dunia nyata tentang kualitas vaksin Pfizer. Penyedia layanan kesehatan terbesar di negara itu telah melaporkan penurunan 94 persen kasus Covid-19 bergejala di antara 600 ribu orang yang menerima dua dosis dari vaksin tersebut.
Baca juga : Sanksi untuk Penolak Vaksin dan Kesepakatan yang Dilanggar