Selasa 16 Feb 2021 13:18 WIB

Bio Farma Peroleh Izin Edar Vaksin dari Badan POM

Izin edar mempercepat program vaksinasi telah dilakukan sejak awal bulan.

Rep: M Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
Sejumlah prajurit TNI berjaga di samping envirotainer berisi bahan baku vaksin Covid-19 setibanya di PT Bio Farma (Persero), Jalan Pasteur, Kota Bandung, Selasa (2/2). Sebanyak 10 juta bahan baku vaksin Covid-19 dengan overfill 1 juta dari Sinovac, China, tiba di PT Bio Farma (Persero). Selanjutnya akan mulai diproses pada 13 Februari 2021 dan ditargetkan menjadi vaksin siap pakai pada 20 Maret 2021. Foto: Abdan Syakura/Republika
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Sejumlah prajurit TNI berjaga di samping envirotainer berisi bahan baku vaksin Covid-19 setibanya di PT Bio Farma (Persero), Jalan Pasteur, Kota Bandung, Selasa (2/2). Sebanyak 10 juta bahan baku vaksin Covid-19 dengan overfill 1 juta dari Sinovac, China, tiba di PT Bio Farma (Persero). Selanjutnya akan mulai diproses pada 13 Februari 2021 dan ditargetkan menjadi vaksin siap pakai pada 20 Maret 2021. Foto: Abdan Syakura/Republika

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menerbitkan persetujuan Emergency Use Authorization atau penggunaan dalam kondisi darurat vaksin Covid-19 produksi PT Bio Farma (Persero) pada Selasa (16/2). Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir berharap, penerbitan izin edar vaksin Covid-19 produksi Bio Farma bisa mempercepat program vaksinasi yang sudah dimulai kepada tenaga kesehatan untuk tahap pertama yang waktu itu masih menggunakan vaksin impor jadi dari Sinovac.

"Alhamdulillah, barusan Ibu Kepala Badan POM sudah melakukan persetujuan untuk penerbitan EUA untuk vaksin covid-19 yang diproduksi Biofarma," ujar Honesti saat jumpa pers penerbitan EUA vaksin Covid-19 produksi Bio Farma di Jakarta, Selasa (16/2).

Honesti menyampaikan, Badan POM telah memberikan lampu hijau terhadap sekitar lima juta dosis vaksin produksi Bio Farma. Honesti menyebut, persetujuan ini akan semakin menambah jumlah suplai vaksin yang diberikan kepada masyarakat Indonesia.

Honesti mengatakan, importasi vaksin dari Sinovac berlangsung dalam beberapa tahap. Tahap pertama sebanyak tiga juta dosis vaksin dalam bentuk jadi. Kemudian, 15 juta bahan baku vaksin datang pada 12 Januari dan 11 juta bahan baku vaksin tiba di Indonesia pada 2 Februari yang kemudian diproduksi Bio Farma.

Honesti menyampaikan, Bio Farma telah mendapatkan komitmen bahan baku vaksin sebanyak 140 juta dosis dari Sinovac secara bertahap.

Baca juga : Tolak Divaksin, Komnas HAM: Monggo Ancaman 1 Tahun Penjara

"Kita sampai hari ini sudah melakukan produksi 15 batch, artinya 15 juta dosis sudah selesai diproduksi dan secara bertahap ini akan dilakukan lot release oleh Badan POM," ucap Honesti.

Bio Farma, kata Honesti, menargetkan sekitar 7,5 juta dosis vaksin dapat didistribusikan kepada masyarakat pada Februari ini.

"Terima kasih atas dukungan ini, saya sudah lapor ke Pak Menteri BUMN dan juga Pak Menteri Kesehatan bahwa siang ini kami akan mendapatkan EUA dari Badan POM yang akan menjadi penambah semangat kami untuk menjaga stabilitas suplai vaksin," kata Honesti menambahkan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement