Selasa 16 Feb 2021 16:10 WIB

BIN Gelar Swab Test di Zona Merah Kabupaten Bogor

Sebanyak 500 alat tes usap disiapkan untuk masyarakat di Bojong Gede.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Agus Yulianto
Tes diagnostik cepat dan tes swab yang diselenggarkan Badan Intelijen Negara (BIN).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Tes diagnostik cepat dan tes swab yang diselenggarkan Badan Intelijen Negara (BIN).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Badan Intelijen Negara (BIN) kembali melakukan tes usap dan tes cepat massal di wilayah zona merah. Sebanyak 500 alat tes usap disiapkan untuk digunakan terhadap masyarakat di Bojong Gede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

"Hari ini kita melaksanakan tes cepat antigen dan tes usap PCR sebagaimana arahan dari pimpinan kami untuk melaksanakan kegiatan di sini," ujar Kordinator Lapangan Mobile Laboratorium Covid-19 BIN, Kolonel Inf Budi Santoso, dalam keterangan pers, Selasa (16/2).

Dia menjelaskan, tes usap massal itu dilakukan dalam rangka membantu pemerintah memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Kegiatan yang dimulai pukul 08.00 WIB itu didatangi oleh warga sekitar, termasuk pedagang pasar, supir angkutan umum, dan pegawai kantor pemerintahan Kabupaten Bogor.

"Kami menyediakan 500 alat tes usap dan mengerahkan 26 tenaga medis guna menunjang pelaksanaan kegiatan ini," kata dia.

BIN, kata Budi, juga menyiapkan dua unit mobile laboratorium PCR test dan satu unit bus laboratorium. Bus laboratorium itu digunakan untuk mengolah langsung sampel tes usap yang dilakukan kepada warga. 

Mobile Lab PCR berstandar Biosafety Level II memiliki kemampuan ekstraksi dan running sampel hasil tes usap dalam waktu delapan sampai 10 jam. "Apabila diketemukan reaktif, maka kami langsung arahkan untuk swab PCR yang hasil nanti kami koordinasikan dengan Satgas Covid setempat," tutur dia.

Budi mengatakan, langkah tes yang diinisiasi oleh medical inteligen BIN melalui tes cepat dan tes usap tersebut tidak akan berarti apabila masyarakat tidak patuh dalam menjalankan protokol kesehatan. Menurut dia, kunci utama memutus mata rantai penyebaran Covid-19 adalah disiplin protokol kesehatan.

"Kunci utama untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 ialah disiplin menerapkan protokol kesehatan," jelas dia.

Camat Bojong Gede, Dace Hatomi, mengapresiasi langkah yang dilakukan BIN di wilayahnya. Berdasarkan data Satgas Covid-19 Kabupaten Bogor, hingga Selasa (16/2), Kecamatan Bojong Gede merupakan zona merah penyebaran dengan kasus aktif berjumlah 309 orang.

"Kecamatan Bojong Gede ini termasuk yang paling banyak jumlah kasusnya. Mudah-mudahan kegiatan ini bisa mengetahui penyebarannya," ujarnya.

Dace berharap, pelaksanaan kegiatan tersebut dapat memutus mata rantai penyebaran Covid-19. "Saya mengucapkan terima kasih kepada BIN. Semoga bisa memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di wilayah kami," ucap dia.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement