REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Pemerintah Palestina telah menunda peluncuran kampanye vaksinasi virus corona karena pengiriman yang terlambat. "Ada penundaan dalam kedatangan vaksin," kata Perdana Menteri Palestina Mohammed Shtayyeh menjelang pertemuan kabinet mingguan, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Dilansir dari Alarabiya, Pemerintah Palestina mengatakan pihaknya memperkirakan akan ada pengiriman pada pertengahan bulan ini. Hal ini memungkinkan vaksinasi untuk masyarakat umum di Tepi Barat yang diduduki sambil berkoordinasi dengan Hamas, kelompok Islam yang mengendalikan Gaza.
Dia mengatakan peluncuran vaksin untuk masyarakat umum akan diumumkan di lain waktu ketika persediaan vaksin yang cukup telah tiba. Otoritas Palestina mengharapkan sekitar dua juta dosis yang dipesan dari berbagai produsen, selain vaksin dari program Covax yang didukung PBB akan membantu negara-negara yang kurang kaya mendapatkan vaksin.
Pemerintah telah mulai memvaksinasi petugas kesehatan garis depan pada awal Februari ini dengan pengadaan awal 10.000 dosis vaksin Sputnik V Rusia serta beberapa ribu dosis produk Moderna melalui Israel. Israel yang melakukan salah satu kampanye vaksinasi per kapita tercepat di dunia, telah menghadapi seruan internasional untuk membagikan stoknya dengan warga Palestina yang tinggal di Tepi Barat yang diduduki dan Gaza yang diblokir Israel.
PA telah mendaftarkan hampir 115.000 kasus virus korona di Tepi Barat, termasuk hampir 1.400 kematian. Sementara Hamas telah mencatat hampir 53.600 kasus di Gaza, termasuk 537 kematian.
Baca juga : Israel Larang Vaksin Covid-19 Masuk ke Jalur Gaza