REPUBLIKA.CO.ID, CONAKRY -- Guinea mencatat hingga 10 kasus terduga Ebola hingga Selasa (16/2). Otorotas medis juga mencatat lima orang telah meninggal sejak dimulainya wabah baru virus mematikan di tenggara negara Afrika Barat itu.
Kementerian kesehatan Guinea mengatakan, pihaknya telah mengidentifikasi 115 kontak dari kasus yang diketahui terdeteksi di kota Nzerekore, tenggara negara itu. Sementara ada 10 kontak tercatat di ibu kota Conakry sejak wabah itu dikonfirmasi, Ahad.
Pihak berwenang Guinea mengatakan mereka berupaya lebih bersiap untuk menghentikan penyebaran virus.
Virus Ebola menyebabkan perdarahan hebat dan kegagalan organ serta menyebar melalui kontak dengan cairan tubuh. Virus ini pernah mewabah Afrika Barat dari 2013-2016 dan merenggut 11.300 jiwa, sebagian besar di Guinea, Sierra Leone dan Liberia.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Senin (15/2) memperingatkan wabah di Guinea dan Republik Demokratik Kongo mewakili risiko regional.
Negara tetangga yakni Pantai Gading, Mali dan Sierra Leone mengatakan mereka telah meluncurkan rencana untuk menghentikan potensi penyebaran Ebola dan memperkuat kontrol perbatasan. Penyebaran penyakit ini dikhawatirkan dapat melumpuhkan sistem kesehatan mereka yang kekurangan dana plus tengah didera pandemi virus corona.
Kemunculan Ebola sempat diumumkan tahun lalu di Republik Demokratik Kongo. Ia kembali dilaporkan muncul pada 7 Februari ini.