REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira menilai surplus neraca perdagangan Indonesia pada Januari akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi kuartal I-2021. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus 1,96 miliar dolar AS pada bulan lalu.
“Ini akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di kuartal I-2021,” katanya di Jakarta, Selasa (16/2).
Hal itu terjadi karena nilai impor pada Januari 2021 turun sebesar 6,49 persen jika dibandingkan Januari 2019 baik untuk barang konsumsi, barang penolong, dan barang modal. Oleh sebab itu, Bhima menuturkan surplus neraca perdagangan akan mempengaruhi investasi khususnya di sektor manufaktur karena penurunan impor bahan baku dan barang modal menandakan permintaan domestik belum pulih.
“Artinya baik investor existing maupun investor baru masih wait and see dulu untuk tambah modalnya di Indonesia,” ujarnya.