REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pasien yang menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19 Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat, tercatat menurun hingga 50 persen per Selasa (16/2). Berkurangnya hunian membuat pihak RSD Wisma Atlet berencana menerima pasien tanpa gejala.
"Per 24 Januari 2021, keterisian tempat tidur di Wisma Atlet berkurang kemudian ditambah lagi dengan diterapkannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang membuat hunian mulai turun," kata Kepala Sekretariat RSD Covid-19 Wisma Atlet Kolonel Laut RM Tjahja Nurrobi di konferensi virtual BNPB bertema Update RS Darurat Wisma Atlet: Dampak PPKM terhadap Tingkat Hunian Rumah Sakit, Selasa.
Bahkan per hari ini, dia melanjutkan, tingkat hunian pasien bergejala RSD Covid-19 Wisma Atlet hampir 50 persen. Ia menambahkan, kebijakan dari Kementerian Kesshatan (Kemenkes) terkat rumah sakit diminta untuk menambah jumlah tempat tidur, terutama di ICU akhirnya membuat pasien dari RS Wisma Atlet yang kritis dan tadinya susah dirujuk namun kini menjadi mudah dipindahkan. Kendati demikian, ia mengakui penurunan keterisian tempat tidur ini belum bisa menjadi patokan karena tadinya pihaknya sempat merawat pasien tanpa gejala ditambah dengan pasien yang bergejala dan sekarang hanya merawat pasien yang menunjukkan gejala. Namun, penurunan pasien ini membuat pihaknya berencana kembali menerima pasien tanpa gejala.
"Rencananya dalam waktu dekat akan menerima lagi pasien tanpa gejala karena sudah ada penurunan hunian," katanyan
Jika rencana ini direalisasikan, dia menambahkan, pasien yang ada di Pademangan, Jakarta Utara, yang merawat pasien tanpa gejala nantinya akan dikembalikan lagi ke RSD Wisma Atlet. Sehingga, dia melanjutkan, tower di Pademangan nantinya hanya untuk pasien Covid-19 dari luar negeri atau repatriasi