Selasa 16 Feb 2021 21:54 WIB

Warga Agar Suarakan Aspirasi Pembangunan di Musrenbang

Kegiatan ini untuk menyerap aspirasi dan daya saing daerah yang lebih baik

Rep: riga nurul iman/ Red: Hiru Muhammad
Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi menghadiri Musrenbang Kecamatan Gunungpuyuh, Selasa (16/2).
Foto: dok Pemkot Sukabumi
Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi menghadiri Musrenbang Kecamatan Gunungpuyuh, Selasa (16/2).

REPUBLIKA.CO.ID,  SUKABUMI--Pemerintah Kota Sukabumi mendorong warga untuk menyampaikan aspirasi pembangunan melalui musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang). Di mana penyerapan aspirasi ini dilakukan berjenjang mulai dari kelurahan, kecamatan hingga tingkat kota.

Kegiatan ini misalnya digelar di Kecamatan Gunungpuyuh yang menggelar musrenbang tahun 2022 di Kecamatan Gunungpuyuh, Selasa (16/2). Kegiatan ini penting dalam penyerapan aspirasi warga dan bertemakan pemantapan daya saing daerah menuju kehidupan masyarakat yang unggul.

Pelaksanaan musrenbang dihadiri Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi dan Camat Gunungpuyuh Aries Ariandi. '' Musrenbang bagian penting dalam proses pembangunan dan sejatinya untuk menyerap aspirasi kebutuhan warga,'' ujar Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi kepada wartawan.

Itulah sebabnya proses musrenbang tetap dilakukan di masa pandemi Covid-19 dengan penerapan protokol kesehatan dan sebagian peserta secara daring. Musrenbang ini intinya menyerap aspirasi agar pembangunan tepat sasaran.

"Selain musrenbang, ada beberapa kanal lainnya dalam penyerapan aspirasi warga," kata Fahmi. Kanal lainnya yakni reses anggota DPRD yang tertuang pokok-pokok pikiran (Pokir) DPRD yang disandingkan dengan musrenbang.

Kanal ketiga dana yakni kelurahan, meskipun pada 2021 tidak spesifik sebagaimana tahun sebelumnya. Dalam artian tidak ada alokasi khusus untuk dana kelurahan, sehingga akan lebih non fisik.

Saluran ke empat ungkap Fahmi, P2RW apabila tidak terakomodir dalam kanal yang lain dan kini kanal yang lain yakni dana CSR dengan hadirnya perda CSR. Fahmi menuturkan, perencanaan anggaran kali ini dengan adanya refocusing anggaran sehingga harus ada prioritas penganggaran pembangunan. Hal ini seperti pada 2020 lalu, sehingga ada program pembangunan tertunda. Di mana pada 2021 ini yang tertunda bisa dilakukan, namun tahun ini bantuan pusat refocusing anggaran informasinya 30 persen untuk vaksinasi. "Kami berharap tetap optimis dan semangat 2022 jauh lebih baik dibanding 2021 dan perencanaan tetap maksimal yang dilakukan," imbuh Fahmi. Ia mengatakan musrenbang ini masuk sistem jadi tidak ada program titipan muncul karena dikunci.n riga nurul iman

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement