REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Angkatan Laut Iran dan Rusia dilaporkan memulai latihan militer gabungan di Samudera India, pada Selasa (16/2). Dalam latihan gabungan itu, Angkatan Laut dari dua negara akan melakukan simulasi serangan bajak laut terhadap kapal dagang.
Iran telah menggelar beberapa latihan militer di tengah upayanya mendorong Amerika Serikat kembali ke pakta nuklir 2015. Laksamana Gholamreza Tahani, saat diwawancarai televisi pemerintah Iran, mengatakan Angkatan Laut akan terus berlatih siang dan malam.
Latihan militer itu disebut mencakup "berbagai jenis formasi pertahanan yang menjadi salah satu pembelajaran penting dalam pelatihan, di antaranya membebaskan sebuah kapal dagang dari serangan bajak laut," kata Laksamana Tahani.
Rusia dan Iran pernah menggelar latihan gabungan serupa dengan Cina di Samudera India pada Desember 2019.
Komandan Angkatan Laut Iran Laksamana Muda Hossein Khanzadi pada Selasa mengatakan Angkatan Laut India akan bergabung dalam latihan di Samudera India tahun ini.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden, yang resmi menjabat bulan lalu, mengatakan Washington akan bergabung dalam pakta nuklir jika Iran mematuhi isi kesepakatan.
Pendahulu Biden, Donald Trump, pada 2018 mengeluarkan AS dari pakta nuklir 2015 dan kembali menjatuhkan sanksi untuk Iran. Lewat perjanjian itu, Iran diwajibkan membatasi pengayaan uranium sebagai ganti atas pencabutan sanksi. Iran menyampaikan pihaknya akan kembali tunduk pada isi perjanjian jika AS kembali bergabung dalam pakta nuklir.