REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Badan pengawas obat-obatan Australia mengeluarkan izin pemakaian sementara atau provisional approval pada Selasa (16/2) untuk vaksin Covid-19 buatan AstraZeneca dan Oxford University. Izin itu diyakini dapat memperkuat program vaksinasi yang berlangsung pekan depan di negara tersebut.
Pemerintah federal telah memesan vaksin Covid-19 AstraZeneca. Beberapa di antaranya kemungkinan diproduksi di negara tersebut. Otoritas kesehatan di Australia menyampaikan jumlah vaksin yang dipesan cukup untuk 25 juta orang.
Australia juga memesan vaksin Covid-19 dari Pfizer Inc/BioNTech yang diproduksi di luar negeri. Jumlah vaksin Pfizer yang dipesan Australia disebut cukup untuk seperlima dari total jumlah penduduk.
"Australia saat ini memiliki dua vaksin Covid-19 yang aman dan efektif (mencegah virus, red)," kata Perdana Menteri Australia Scott Morrison saat memberi keterangan pers.