Rabu 17 Feb 2021 00:51 WIB

Bupati: Ancaman Bencana di Bogor Diprediksi Hingga April

Bupati Bogor mengatakan ancaman bencana karena fenomena La Nina yang belum usai.

Bupati Bogor Ade Yasin
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Bupati Bogor Ade Yasin

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Bupati Bogor Ade Yasin mengatakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor gencar melakukan mitigasi. Sebab, ancaman bencana tahun ini di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, diprediksi berlanjut hingga April.

"Ketika sudah ada peringatan, kita harus siap-siap untuk melakukan penanganan bencana alam yang terbaik," ujarnya di Cibinong, Bogor, Selasa (16/2).

Baca Juga

Ia mengatakan telah menerima laporan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bahwa tahun ini ancaman bencana tidak hanya diperkirakan berlangsung hingga Januari seperti biasa, melainkan hingga April mendatang. Kondisi tersebut tak lain disebabkan fenomena La Nina yang hingga kini belum usai.

"Bencana biasanya terjadi di bulan Desember dan Januari. Tetapi efek dari badai La Nina mengakibatkan perubahan kondisi," kata Ade Yasin.

Menurutnya, sepanjang 2021, tercatat sebanyak 13 kecamatan yang kerap tertimpa bencana kecil, seperti banjir dan longsor sehingga upaya mitigasi diprioritaskan pada belasan kecamatan tersebut. "Ini bisa menjadi besar kalau tidak ada upaya pencegahan bencana. Itulah pentingnya mitigasi bencana," tuturnya.

Ade Yasin juga menekankan perlu adanya kolaborasi dan sinergi antara instansi serta serta seluruh masyarakat dalam menghadapi bencana. "Setelah saya pelajari ternyata semua dinas menjadi bagian dari penanganan bencana. Tidak hanya mitigasi bencana juga dalam penanganan dampak bencana. Saya juga minta aktifkan kembali Desa Tangguh Bencana (Destana), semua harus bersinergi memperisiapkan maupun pelatihannya," ujarnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement