Rabu 17 Feb 2021 04:35 WIB

Tingkat Keterisian RS di Jabar Menurun

Bahkan berada di bawah rujukan standar WHO

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Rahmat Santosa Basarah
Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum
Foto: Humas Jabar
Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum yang juga Wakil Ketua Komite Kebijakan Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jabar mengatakan jumlah keterisian tempat tidur ruang isolasi COVID-19 di 308 rumah sakit (RS) di Jabar mengalami penurunan. Per 14 Februari 2021, tingkat keterisian ruang isolasi atau Bed Occupancy Rate (BOR) rumah sakit berada di angka 58,84 persen, sesuai standar rujukan WHO yakni BOR kurang dari 60 persen.

Hal itu pun menurun dari pekan sebelumnya di angka 63,38 persen. "Alhamdulillah minggu ini hanya 58,84 persen, tetapi ini pun belum sesuai yang diharapkan," kata Kang Uu usai memimpin Rapat Koordinasi Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jabar di Aula Barat Gedung Sate, Kota Bandung, dalam siaran pers yang diterima Republika.

Rinciannya, per 14 Februari 2021, Ruang Isolasi Hijau terisi 54,16 persen, Ruang Isolasi Kuning terisi 66,36 persen, Ruang Isolasi Merah terisi 61,98 persen, IGD terisi 60,42 persen, dan ICU terisi 26,00 persen. Sementara BOR Pusat Isolasi se-Jabar adalah 50,20 persen, BOR Rumah Sakit Darurat COVID-19 Secapa AD sebesar 31,67 persen, RS Darurat Stadion Patriot Bekasi sebesar 26,79 persen, dan RS Lapangan COVID-19 Kota Bogor sebesar 85,71 persen. 

Dalam sepekan terakhir, Jabar pun menambah tempat tidur (TT) ruang isolasi sebanyak 1.286 TT sebagai antisipasi lonjakan kasus. Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Jabar pun terus berupaya meningkatkan angka pengetesan. "Jabar sampai 14 Februari total sampling adalah 1.032.854 dari kurang lebih 50 juta penduduk," kata Kang Uu.