Rabu 17 Feb 2021 09:07 WIB

Jayson Tatum Masih Merasakan Efek Covid-19

Pemain Boston Celtics Jayson Tatum merasa sedikit kesulitan bernafas dari sebelumnya.

Jayson Tatum
Foto: Mark J. Terrill/AP
Jayson Tatum

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemain Boston Celtics Jayson Tatum masih merasakan efek Covid-19 setelah sebulan terjangkit. Tatum merasakan agak sulit bernafas.

Tatum dinyatakan positif setelah pertandingan Celtics melawan Washington pada 8 Januari. Tatum absen pada lima pertandingan dan menepi selama 16 hari sebelum kembali berlaga 25 Januari lalu. Namun hari ini dia berkata kepada wartawan bahwa dia masih merasakan dampak penyakit itu.

Baca Juga

"Saya kira agak sedikit mengacaukan pernapasan Anda. Saya melewati beberapa pertandingan di mana saya tak ingin mengatakan saya kesulitan bernapas, tetapi jauh lebih cepat lelah dari biasanya," kata Tatum seperti dikutip Reuters, Rabu (17/2).

Ia mengatakan, lari bolak balik di lapangan beberapa kali membuatnya sedikit lebih cepat lelah. Ia merasakan itu sejak saya menderita Covid. Tatum mengaku kondisinya semakin baik sejak pertandingan pertama yang ia mainkan, tetapi ia masih menghadapinya dari waktu ke waktu.

"Ini tak seperti setiap pertandingan di mana saya merasakannya sepanjang laga. Saat melakukan peregangan di mana pernapasan saya sedikit terganggu. Saya berbicara dengan staf medis dan staf pelatih mengenai hal ini dan sudah lebih baik dari pertandingan pertama yang saya mainkan," kata dia.

Ini berimbas pada perolehan poin Tatum setelah terkena Covid. Outputnya turun dari 26,9 poin per laga sebelum didiagnosis Covid menjadi 24,5 poin. Persentase efektivitas lemparannya turun dari 47,4 persen menjadi 42,7 persen.

"Saya kira perlu proses yang panjang. Saya sudah berbicara dengan orang lain yang pernah mengalami ini dan mereka mengaku mengalami hal yang sama dan itu bertambah baik dari waktu ke waktu. Namun selama kami bermain, saya rasa itu butuh sedikit lebih lama," kata dia.

Tatum dan Celtics menjamu Denver Nuggets pada Rabu pagi ini.

 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement