REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Fikayo Tomori berharap ada hukuman berat bagi pelaku rasialisme di media sosial terhadap pesepak bola. Menurutnya, ujaran kebencian terhadap rekan setimnya di Chelsea, Antonio Ruediger dan Reece James, sangat menjijikkan.
Tomori saat ini masih dalam masa peminjaman di AC Milan dari Chelsea. Ia mengikuti pemberitaan tentang beberapa pemain Liga Primer Inggris seperti Anthony Martial dan Marcus Rashford yang secara terbuka menyatakan perlawanan terhadap rasialisme di media sosial.
"Mudah bagi orang-orang untuk melakukan (tindakan rasialisme) itu. Yang perlu jadi perhatian adalah mengidentifikasi siapa mereka, lalu memberinya hukuman untuk menjadi contoh kepada publik," kata Tomori seperti dilansir Football London, Rabu (17/2).
Ia memberi iustrasi jika seseorang merampok bank. Publik tahu bagaimana mereka dihukum. "Hal serupa juga perlu diterapkan kepada orang-orang rasis," ujarnya.
Di sisi lain, penyelenggara Liga Primer Inggris dan Federasi Sepak Bola Inggris (FA) mengumuman di Twitter dan Facebook terkait sikap mereka terhadap rasialisme. Pemerintah Inggris juga mengumumkan bakal merevisi regulasi di media sosial untuk menekan ujaran kebencian bernada rasial.
Sementara, pihak Facebook yang juga mengendalikan Instagram, menegaskan bakal memblok siapapun yang menyebarkan ujaran kebencian.
"Menjijikan jika melihat (rasisme) ini. Sudah tahun 2021 dan hal seperti ini masih ada," kata Tomori.
Ia mengaku belum berbicara langsung dengan James secara pribadi. Namun, ia mengaku pernah berbicara soal hal tersebut, tentang masa depan sepak bola dan dunia media sosial.