REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Pelatih Manchester City Pep Guardiola khawatir penularan Covid-19 meningkat saat jeda internasional pada Maret mendatang. Hal tersebut ia sampaikan sebelum menjalani laga kontra Everton, Kamis (18/2) dini hari WIB. Laga ini awalnya akan dimainkan pada 28 Desember 2020, tapi ditunda empat jam sebelum pertandingan akibat Covid-19.
Penundaan laga juga dialami oleh Newcastle United, Fulham, dan Aston Villa karena melonjaknya kasus penularan virus corona baru di negeri Ratu Elizabeth. Pada laporan BBC Sport, Rabu (18/2), tercatat ada dua kasus positif dari 2.915 pemain, pelatih, dan staf klub yang dites pada 14 Februari lalu.
Namun, Guardiola mengaku masih khawatir penularan Covid-19 kembali tidak terkendali saat jeda internasional karena para pemain akan kembali ke negara masing-masing dan berbaur dengan banyak orang.
"(Penyelenggara) Liga Primer Inggris harus fokus pada hal ini. Satu-satunya cara untuk menghindari virus ini adalah tetap berada di rumah dan menjaga jarak. Tidak ada kontrak, dan jangan bepergian," katanya seperti dilansir BBC Sport, Rabu (17/2).
Rencananya, kualifikasi Piala Dunia 2022 akan berlanjut di Amerika Selatan, Amerika Tengah, Amerika Utara, Eropa. Sementara di Afrika, sudah terjadwal beberapa pertandingan antarnegara.
"Para pemain akan kembali ke negaranya dan akan sulit untuk mengendalikan hal itu. Sayangnya, (kasus penularan Covid-19) kemungkinan akan kembali naik," ujarnya.
Pernyataan Guardiola tidak terlepas dari pengalamannya selama beberapa bulan. Sebagian pemainnya, termasuk Sergio Aguerro sempat positif Covid-19.
"Saya berharap ini tidak terjadi lagi. Namun sebelumnya, penularan terjadi dalam dua hingga tiga gelombang. Jika kita berpindah-pindah, risiko terkontaminasi akan semakin tinggi," ucapnya.