Di masa pandemi, keuangan perusahaan sampai keuangan rumah tangga ikut terkena dampak. Pemasukan berkurang, sementara pengeluaran bertambah.
Untuk menyehatkan kembali keuangan, atau menyambung hidup, ada yang memilih jalan menjual aset. Contohnya aset properti, seperti rumah, ruko, apartemen, hingga hotel dan vila pun dilego.
Kalau mau jual properti, sekarang ini tidak hanya menggunakan cara tradisional atau konvensional. Pakai online dari gadget Anda.
Berikut cara menjual properti secara online dan offline biar cepat laku:
Baca Juga: 7 Tahapan Pengajuan KPR Rumah Bekas Dari Awal sampai Disetujui
1. Media sosial
media sosial
Sekarang eranya digital. Ada ragam media sosial, seperti Facebook, Twitter, Youtube, Instagram, dan lainnya yang bisa Anda manfaatkan untuk menjual properti. Bisa langsung tepat sasaran.
Tinggal posting foto atau video properti yang akan dijual dari berbagai sudut atau angle, beri caption menarik yang mampu memancing minat orang membeli. Sertakan pula nomor telepon Anda agar lebih mudah dihubungi calon konsumen.
2. Email marketing
Kalau ini sih biasanya channel pemasaran perusahaan, yakni email marketing. Caranya mengirimkan penawaran properti melalui email. Di blast ke sejumlah calon konsumen yang merupakan target pasarnya.
Dalam email penawaran properti tersebut, langsung diberi arahan untuk pengajuan atau pembelian online, sehingga memudahkan calon konsumen. Jadi mereka tinggal klik banner atau link untuk membeli online.
3. Buat blog atau artikel khusus
Buat yang hobi menulis, Anda dapat menjual properti dari tulisan. Buat konten tulisan yang menarik, enak dibaca, mudah dipahami, dan memuat kelebihan properti Anda.
Dari tulisan, akhirnya membeli. Sangat mungkin terjadi, sehingga Anda perlu membuat blog maupun website bisnis untuk menampung artikel properti yang ingin dijual.
Baca Juga: Dijamin Berhasil! Ini Kiat Sukses Membuat Facebook Ads
4. Pasang iklan di Google Ads
Pasang iklan di Google Ads
Agar penjualan properti maksimal, tak ada salahnya pasang iklan di Google Ads. Adalah fitur iklan berbayar milik Google. Anda dapat menggunakannya untuk promosi bisnis, jual produk atau layanan, termasuk properti, meningkatkan traffic ke situs.
Daftar akun Google Ads gratis. Anda hanya akan membayar saat calon konsumen mengambil tindakan. Misalnya saat mereka klik iklan untuk mengunjungi situs atau menelepon tertarik dengan properti Anda.
5. Pasang iklan di Facebook Ads
Hampir sama dengan Google Ads, ada fitur beriklan yang mirip. Namun ditawarkan oleh Facebook, yakni Facebook Ads. Dengan Facebook Ads, Anda bisa beriklan langsung ke target pasar Anda. Fitur ini pun berbayar, tidak gratis.
6. Pasang iklan di situs jual beli properti
Saat ini banyak situs jual beli properti yang dapat Anda gunakan untuk memasarkan properti Anda. Tinggal hubungi call center atau buat akun di situs tersebut, kemudian mulai menjual.
Taruh foto-foto properti yang ingin dijual, beserta caption-nya agar calon konsumen jelas saat melihat dan membaca iklan Anda. Jangan lupa nomor telepon yang bisa dihubungi, supaya memudahkan calon konsumen.
7. Gunakan brosur, spanduk, umbul-umbul
Kalau perusahaan mau jual properti bisa pakai billboard atau baliho yang mejeng di jalan raya. Sebab bujet iklannya gede.
Tetapi buat perorangan, pakai cara yang murah meriah saja. Misalnya sebar brosur, pasang spanduk maupun umbul-umbuh. Biayanya lebih hemat ketimbang billboard.
Karena tempatnya terbatas, pastikan informasi tentang properti yang ingin Anda jual masuk dalam media pemasaran tersebut. Tidak perlu bertele-tele, langsung to the point saja untuk kalimat penjualanannya.
Baca Juga: Harga Rumah Subsidi 2021 Gak Naik, Begini Cara Mengajukan KPR FLPP
8. Ikut pameran
Cara satu ini juga efektif banget bikin penjualan properti laku keras, yakni ikut pameran. Pastinya pameran properti ya.
Biasanya pengunjung pameran properti bisa mencapai ratusan bahkan ribuan orang selama beberapa hari pameran berlangsung. Di pameran, banyak promo atau diskon dari pengembang maupun bank.
Nah kalau Anda mau jualan properti di pameran, buat gimmick menarik. Misalnya promo atau diskon, bonus pembelian, atau pasang harga nego biar memikat calon konsumen.
9. Jualan langsung door to door
Jualan properti memang menguras tenaga, butuh waktu, dan kesabaran. Karena bukan kayak jualan kacang goreng.
Di masa pandemi begini, Anda harus jemput bola. Menjual secara langsung, dari pintu ke pintu. Tawarkan kepada calon konsumen, siapa tahu ada yang berminat.
10. Pakai jasa makelar
Pakai jasa makelar
Paling sering dipakai untuk menjual properti adalah jasa makelar. Lewat tangan ketiga, Anda gak perlu repot lagi.
Makelar lah yang bertugas mencari pembeli properti. Nanti dari hasil penjualan properti, ada pembagian komisi untuk jasa makelar ini sesuai kesepakatan. Misalnya 10% dari hasil penjualan.
Pilih Mana?
Dewasa ini banyak cara menjual properti. Tidak susah dan menghabiskan biaya besar biar properti cepat laku.
Namun jika belum laku, sabar saja. Namanya juga lagi pandemi, banyak orang menunda membeli properti dan lebih memilih menyimpan uangnya di bank biar lebih aman.
Baca Juga: Mau Bangun Rumah? Ini 5 Alasan Pentingnya Menggunakan Jasa Desain Rumah Profesional