REPUBLIKA.CO.ID, TARUTUNG -- Bertenun kain ulos masih jadi kegiatan ditekuni oleh sebagian besar masyarakat Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatra Utara. Ada sekitar 5.669 petenun di sana.
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Pemkab Tapanuli Utara, Marco Panggabean mengatakan, ulos asal Tapanuli Utara telah memasuki pasar internasional melalui jalur pribadi. Meski secara detail hal tersebut menjadi pekerjaan Dinas Perdagangan setempat.
Pemerintah saat ini terus mengkampanyekan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI). Gernas BBI bertujuan agar masyarakat Indonesia mencintai dan menggunakan karya anak bangsa, utamanya produk UMKM lokal.
Menurut Marco, keistimewaan ulos dengan ciri khas yang didasarkan pada motif yang terpaut erat dengan budaya asal.
Produk hasil tenunan kelompok masih memasuki pasar lokal yang ada. "Dua tahun lalu, berdasarkan kerja sama dengan Bekraf, ada 20 merek produk Tapanuli Utara yang telah didaftarkan berupa barang ukiran berbahan kayu, kerajinan rotan, makanan ringan, gitar, termasuk ulos," kata Marco di Tarutung, Rabu (17/2).
Untuk pengembangan pemasaran produk ulos dimaksud, Pemkab Tapanuli Utara telah membantu para pegiat dalam mendapatkan HAKI ulos demi memudahkan pemasaran.