REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Legenda Liverpool Steven Gerrard menyesalkan fakta bahwa Fernando Torres hengkang dari Liverpool ke Chelsea ketika keduanya bermain bersama di Anfield. Mantan kapten Liverpool itu menjelaskan bahwa sejumlah penampilan sepak bola terbaiknya ketika bermain bersama striker asal Spanyol itu.
Keduanya bermain untuk Liverpool antara musim panas 2007 dan Januari 2011.
"Saya tidak bermain dengan Torres cukup lama, karena dia pergi ke Chelsea dan menghancurkan hati saya," kata Gerrard di podcast Robbie Fowler dilansir Marca, Rabu (17/2). "Jika Anda bertanya kepada saya siapa pemain terbaik setiap hari secara konsisten, (Luis) Suarez adalah bintang, tetapi tahun-tahun terbaik saya adalah bersama Torres dalam hal apa yang saya rasakan."
Gerrard kembali mengungkapkan kekecewannya ketika Torres pergi. "Kami bekerja sangat keras pada saat ini untuk mencoba dan sedekat mungkin untuk menutup celah dan tantangan," jelasnya.
Di Liverpool pada saat itu, lanjut Gerrard, para penggawa the reds selalu merasa seperti mengambil langkah besar dan semakin dekat serta berkembang dengan sangat baik. "Kemudian pada waktu yang benar-benar penting dan momen penting untuk tim dan grup, seorang pemain besar dibawa pergi dan itu membutuhkan waktu untuk pulih," jelas Gerrard.
Gerrard menambahkan, ia terhubung dengan Torres dan mendapatkan banyak gol saat itu. "Saya berada di puncak dan merasa fantastis."
Gerrard yang kini melatih Rangers menyatakan bahwa dia sempat berbicara dengan Torres dan agennya dalam upaya untuk membuat sang striker tetap di Liverpool.
"Saya mengerti situasi setiap orang berbeda," Gerrard menerima. "Orang-orang memiliki impian dan jalan yang berbeda dan tidak semua pemain lokal menyukai klub ini. Saya menghargai dan menghormati semua itu, tetapi di saat yang sama masih menyakitkan ketika seseorang meninggalkan klub."
Gerrard sudah memberi tahu Fernando Torres tentang itu. Ia mencoba membuat Torres bertahan. "Saya mengatakan hal yang sama kepada agennya. Mereka berdua di Melwood tetapi mereka membuat keputusan dan keputusan itu berada di luar tangan saya. Itu sangat menyakitkan."