Kamis 18 Feb 2021 03:00 WIB

Iran Ingatkan Bahaya Rezim Zionis ke Partai Islam Pakistan 

Iran ingatkan bahaya rezim zionis ke petinggi partai Islam di Pakistan.

Rep: Shelbi Asrianti  / Red: Nashih Nashrullah
Iran ingatkan bahaya rezim zionis ke petinggi partai Islam di Pakistan. Bendera Iran
Foto: Tehran Times
Iran ingatkan bahaya rezim zionis ke petinggi partai Islam di Pakistan. Bendera Iran

REPUBLIKA.CO.ID,  ISLAMABAD – Duta Besar Republik Islam Iran untuk Pakistan, Seyed Mohammad Ali Hosseini, menuding rezim Zionis menjadi faktor utama ketidakstabilan regional di wilayah tersebut. 

Dia menyerukan persatuan Muslim menghadapi ancaman bersama, seperti Islamofobia. Hosseini mengungkapkan pandangannya pada pertemuan dengan Ketua Senator Jamaat-e-Islami (JI) Pakistan Siraj-ul-Haq di Islamabad pada Senin (15/2). Pertemuan turut dihadiri pejabat senior Jamaat-e-Islami dan Konsuler Kebudayaan Kedutaan Iran di Pakistan, Ehsan Khazaei. 

Baca Juga

Pertemuan membahas kerja sama bilateral antara Iran dan Pakistan, perkembangan di kawasan tersebut, serta kondisi terkini Palestina. Begitu juga tantangan dunia Islam, Afghanistan, serta fenomena Islamofobia. 

Hosseini memuji posisi Jamaat-e-Islami, terutama Senator Siraj-ul-Haq, dalam mengutuk Islamofobia dan secara terbuka menentang konspirasi kompromis dengan rezim pendudukan. Dia juga menyebut, Iran dan Pakistan akan selalu berjuang menjaga kedaulatan.  

"Bangsa Iran baru-baru ini merayakan ulang tahun ke-42 dari kemenangan gemilang Revolusi Islam, sebuah perayaan yang berlanjut dari hari pertama kemenangan revolusi hingga hari ini dan meskipun ada sanksi dan ancaman dari musuh, rakyat Iran terus bergerak dengan kuat," ungkapnya.

Dia mengatakan, intervensi asing telah menyebabkan kerusakan infrastruktur dan kematian ribuan orang di beberapa negara kawasan. Hosseini merujuk situasi menyedihkan di Timur Tengah, khususnya di Yaman, Suriah, Libya, dan Afghanistan.

Campur tangan Amerika Serikat disebutnya berujung pada penghancuran, peningkatan perdagangan narkoba, dan ekstremisme. Akan tetapi, dia bersyukur, Iran dan Pakistan telah menunjukkan kepekaan yang baik dengan mengumumkan posisi jelas terhadap Islamofobia dan penolakan konspirasi dan kompromi dengan Zionis.

Rezim Zionis disebutnya perampas dan musuh terbesar Islam, tetapi, beberapa negara saling menyalip untuk menormalkan hubungan dengan rezim ini. Pemimpin Jamaat-e-Islami Pakistan yang hadir menyatakan bangga dengan persahabatan dengan Iran.

Senator Siraj al-Haq menambahkan bahwa Iran, Pakistan, dan Turki harus memainkan peran yang lebih kuat dalam mempertahankan nilai-nilai Islam. Termasuk, memerangi Islamofobia dan mencegah konspirasi Barat yang menyalahgunakan kebebasan berekspresi.

Siraj menekankan bahwa Jamaat-e-Islami tidak akan menyia-nyiakan upaya untuk memperkuat persatuan di antara umat Islam. Dewan Solidaritas Nasional Pakistan (koalisi 30 kelompok politik dan agama) akan memainkan peran yang lebih efektif di masa depan.

Dia memuji dukungan kuat Republik Islam Iran untuk posisi regional Pakistan, terutama solidaritas dengan rakyat Kashmir. Siraj menyerukan pula pengembangan kerja sama bilateral antara Teheran dan Islamabad di Afghanistan untuk mengakhiri perang dan pertumpahan darah, dikutip dari laman ABNA24.

 

Sumber: abna24 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement