Kamis 18 Feb 2021 06:07 WIB

Hal Sia-Sia yang Dilakukan Pemuda Versi Syekh Aidh Al-Qarni

Syekh Aidh Al Qarni menjabarkan hal sia-sia dilakukan pemuda.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Muhammad Hafil
 Hal Sia-Sia yang Dilakukan Pemuda Versi Syekh Aidh Al-Qarni. Foto:   Syeikh Aidh Al Qarni
Foto: IST
Hal Sia-Sia yang Dilakukan Pemuda Versi Syekh Aidh Al-Qarni. Foto: Syeikh Aidh Al Qarni

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Menjadi muda bukan berarti bebas melakukan apapun sebab memiliki kesempatan secara fisik maupun waktu. Pemuda yang sia-sia memanfaatkan masa mudanya pun terangkum ke dalam beberapa aspek.

Syekh Aidh Al-Qarni dalam buku Sentuhan Spiritual menjelaskan, persoalan dan problematika para pemuda kerap kali menjatuhkan mereka kepada hal yang sia-sia atau pun menunda melakukan hal baik.

Baca Juga

Pertama, menyepelekan shalat berjamaah yang sering ditinggalkan banyak orang. Mengapa demikian? Jika mengacu pada ajaran Nabi Muhammad, beliau tak pernah meninggalkan shalat berjamaah meski beliau dalam kondisi sakit.

Begitu penting dan berharganya shalat berjamaah bahkan juga dimanfaatkan oleh ulama salafus shaleh yang memerintahkan anak-anaknya untuk membawa dirinya ke masjid setelah mendengar adzan. Padahal kala itu, ulama dalam golongan ini sedang mengalami sakit dan menjemput kematiannya.

Kedua, persoalan yang datang dari teman-teman yang bersifat jelek. Yaitu mereka yang telah diketahui bahwa di dalam hati mereka terdapat kotoran sehingga Allah menangguhkan mereka. Pemuda yang berpaling dari jalan Allah, menggagalkan diri dari potensi-potensi kebaikan yang disebar Allah untuk diraih, dan terus ditemani adalah bagian dari menyia-nyiakan masa muda.

Ketiga, adalah menyia-nyiakan waktu. Umat Muslim harus menyadari bahwa waktu adalah sangat berharga, bukanlah perkara yang murah. Waktu yang lama dan usia yang panjang terkadang kerap disia-siakan oleh kebanyakan orang, terutama di masa muda. Menyia-nyiakan waktu di masa muda dengan permainan berlebih, kesenangan, dan kelalaian menjadi momok menakutkan yang harus dihindari. Hargailah waktu!

Keempat, adalah tidak peduli pada ilmu agama dan tidak berusaha untuk mencarinya. Di masa muda, adalah masa emas untuk menimba ilmu agama dan mencari sumber-sumber yang tepat dalam belajar agama. Dengan mempelajari agama, seseorang akan mengenali Allah secara menyeluruh dan dengan itu maka akan takut untuk mendekati kemaksiatan. Maka orang yang tidak peduli pada ilmu agama di masa muda, ia telah menyia-nyiakan diri sebagai pemuda.

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement