Kamis 18 Feb 2021 06:20 WIB

Perkara Seputar Makmum Masbuq dalam Sholat Berjamaah

Orang yang mengikuti sebagian sholat berjamaah disebut masbuq.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Muhammad Hafil
Perkara Seputar Makmum Masbuq dalam Sholat Berjamaah. Foto:    Penerapan protokol kesehatan saat shalat dzuhur berjamaah di Masjid Raya Alun-alun Kota Bandung, Senin (8/2). Hingga saat ini masjid Raya Bandung tetap konsisten menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 secara ketat. Setiap shalat berjamaah ada pertugas yang mengatur barisan agar jarak tetap terjaga.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Perkara Seputar Makmum Masbuq dalam Sholat Berjamaah. Foto: Penerapan protokol kesehatan saat shalat dzuhur berjamaah di Masjid Raya Alun-alun Kota Bandung, Senin (8/2). Hingga saat ini masjid Raya Bandung tetap konsisten menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 secara ketat. Setiap shalat berjamaah ada pertugas yang mengatur barisan agar jarak tetap terjaga.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Orang yang ikut berjamaah sementara imam sudah mengerjakan sebagian dari sholat itu maka disebut sebagai makmum masbuq. Berikut perkara seputar makmum masbuq yang perlu diketahui yang dirangkum oleh Imam Zarkasyi.

Dalam buku Fikih Jilid 1, Imam Zarkasyi menjabawkan bahwa bagi makmum masbuq hendanya memulai sholat dengan takbiratul-ihram beserta niat. Kemudian selanjutnya, makmum yang masbuq itu dapat mengikuti perbuatan imamnya.

Baca Juga

Meskipun si imam shalat dalam keadaan rukuk, sujud, maupun melakukan gerakan lainnya dalam sholat. Maka apabila makmum masbuq itu dapat bersama rukuk dengan imamnya, maka dihitung dia mendapat rakaat itu.

Dan apabila ia mengikuti imam sesudah rukuk, maka tidaklah ia dihitung mendapatkan rukuk itu. Dijelaskan pula bahwa makmum masbuq harus menyempurnakan sholatnya yang kurang, yakni dilakukan sesudah imam mengucapkan salam dan menyudahi shalat.

Sehingga seumpama ia hanya dapat mengikuti imam sebanyak dua rakaat dalam sholat maghrib, maka sesudah imam mengucapkan salam (selesai shalat), si makmum masbuq itu harus berdiri untuk menambah satu rakaat lagi. Sesudah itu barulah ia dapat menyudahi sholatnya dengan salam.

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement