REPUBLIKA.CO.ID, KADUNA -- Kelompok bersenjata yang belum teridentifikasi menculik 27 orang siswa dan beberapa orang staf sebuah sekolah serta anggota keluarga mereka. Juru bicara Negara Bagian Niger, Nigeria mengatakan penyerangan terjadi di sekolah menengah atas.
Para pelaku tiba-tiba menyerbu masuk sekolah Government Science yang terletak di distrik Kagara pada pukul 02.00 pagi. Warga setempat mengatakan kelompok bersenjata itu melumpuhkan petugas keamanan.
Rabu (17/2) gubernur Niger memerintahkan semua sekolah asrama di daerah itu ditutup. Belum diketahui siapa yang bertanggung jawab atas penculikan ini.
Juru bicara Presiden Muhammadu Buhari mengatakan Presiden Nigeria itu mengecam penyerangan tersebut. Ia juga telah memerintahkan kepala-kepala lembaga keamanan untuk berkoordinasi dalam operasi penyelamatan.
Kelompok teroris seperti Boko Haram dan cabang ISIS cukup aktif di utara Nigeria. Tapi penculikan kelompok bersenjata yang biasanya meminta uang tebusan juga marak terjadi.
Dua bulan yang lalu kelompok bersenjata juga menyerbu masuk sekolah menengah atas di barat laut Negara Bagian Katsina. Kelompok itu menculik hampir 350 orang remaja laki-laki yang berhasil diselamatkan petugas keamanan.
Sekitar 100 dari 270 gadis yang diculik Boko Haram di Kota Chibok tahun 2014 lalu masih menghilang. Serangan-serangan semacam ini menimbulkan kekhawatiran mengenai meningkatnya kekerasan yang dilakukan pemberontak dan kelompok kriminal.
Hal ini menjadi bahan kritikan bagi pemerintahan Buhari dalam menangani keamanan nasional. Pada bulan Januari lalu ia menunjuk komando tinggi militer yang baru.
Kekerasan dan masalah keamanan memperburuk tantangan yang dihadapi negara paling padat di Afrika itu. Pasalnya Nigeria juga kesulitan mendapatkan pemasukan karena jatuhnya harga minyak yang disebabkan pandemi Covid-19.