Kamis 18 Feb 2021 07:48 WIB

Sandiaga Siapkan Strategi Reaktivasi Parekraf New Normal

Ada 34 juta masyarakat Indonesia yang menggantungkan hidupnya di sektor parekraf.

Rep: Dedy Darmawan Nasution / Red: Hiru Muhammad
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno (kanan) meninjau kapal wisata di kawasan Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali, Sabtu (13/2/2021). Dalam kunjungan tersebut, Menparekraf Sandiaga Uno meninjau progres pengembangan Bali Maritime Tourism Hub di kawasan Pelabuhan Benoa yang diharapkan dapat mendukung sektor pariwisata, membuka lapangan kerja serta memberi ruang produk UMKM dan ekonomi kreatif di Pulau Dewata.
Foto: ANTARA/Fikri Yusuf
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno (kanan) meninjau kapal wisata di kawasan Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali, Sabtu (13/2/2021). Dalam kunjungan tersebut, Menparekraf Sandiaga Uno meninjau progres pengembangan Bali Maritime Tourism Hub di kawasan Pelabuhan Benoa yang diharapkan dapat mendukung sektor pariwisata, membuka lapangan kerja serta memberi ruang produk UMKM dan ekonomi kreatif di Pulau Dewata.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, menyatakan telah menyiapkan beberapa langkah strategis untuk membangkitkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di era adaptasi kebiasaan baru.

Pertama, Sandiaga mengatakan, sesuai dengan arahan Presiden Jokowi agar fokus pada penyiapan 5 destinasi super prioritas (DSP) yaitu, Danau Toba, Borobudur, Labuan Bajo, Mandalika, dan Likupang. Serta destinasi lainnya yang ia sebut sebagai destinasi tulang punggung, seperti Bali, Jakarta, dan Kepulauan Riau.

“Hal ini dilakukan mengingat ada 34 juta masyarakat Indonesia yang menggantungkan hidupnya di sektor parekraf. Hampir 14 juta lebih di sektor pariwisata dan 20 juta di sektor ekonomi kreatif, termasuk kuliner, fesyen, dan kriya," kata Sandiaga dalam keterangan resmi Kemenparekraf, Kamis (18/2).

Ia menambahkan, hotel dan restoran merupakan sektor yang memiliki potensi sangat besar dalam membuka lapangan kerja. Untuk itu, pengembangan 5 DSP dan destinasi lainnya harus dipersiapkan dengan baik dan gerak cepat. Ia mengatakan, penyiapan 5 DSP tersebut berlandaskan pada tiga pilar Kemenparekraf ke depan, yaitu inovasi, adaptasi, dan kolaborasi.

"Harapan kita pada 2021 bagaimana kita melakukan tren pemulihan diawali dengan kenaikan lapangan kerja di sektor pariwisata sebesar 3-4 persen, setelah itu sektor ekonomi kreatif kita harapkan naik 2–3 persen,” ujar Sandiaga.

Kedua, ia menuturkan tiga upaya tanggap darurat pariwisata dan ekonomi kreatif, yaitu memberikan program perlindungan sosial untuk pekerja parekraf, realokasi anggaran untuk beberapa kegiatan seperti padat karya, serta pemberian stimulus ekonomi untuk pelaku bisnis pada sektor parekraf.

Ketiga, Sandiaga mengatakan bahwa pihaknya akan bergerak cepat dalam membangun fondasi kebangkitan pariwisata. “Dalam 10 tahun ini kita akan menjadikan pariwisata Indonesia sebagai destinasi wisata pilihan di Asia Tenggara, the best place for tourism and creative economy,” kata Menparekraf.

Terakhir, ia menjelaskan bahwa Kemenparekraf memiliki program untuk membangun hubungan luar negeri melalui ekonomi kreatif, seperti World Conference on Creative Economy (WCCE) sebagai bentuk kepemimpinan internasional Indonesia di sektor ekonomi kreatif. WCCE rencananya akan disiapkan tahun ini dan kick start di tahun 2022 dan 2023. 

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement