Wishnu Klaim Nol Kasus Covid-19 di Akhir Masa Jabatannya
Red: Bilal Ramadhan
Petugas menjelaskan kepada calon penumpang kereta api cara melakukan tes deteksi COVID-19 dengan metode GeNose C19 di Stasiun Pasar Turi, Surabaya, Jawa Timur, Senin (15/2/2021). Kewajiban tes GeNose C19 bagi calon penumpang kereta api merupakan kelengkapan syarat perjalanan sebagai upaya pencegahan penyebaran COVID-19. | Foto: Antara/Didik Suhartono
REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Whisnu Sakti Buana mengatakan nol kasus Covid-19 di hari terakhirnya menjabat Wali Kota Surabaya saat serah terima jabatan dari wali kota kepada Pelaksana Harian (Plh.) Wali Kota Hendro Gunawan di Balai Kota Surabaya, Rabu (17/2).
Whisnu mengaku senang di akhir masa jabatannya karena tepat pada tanggal 16 Februari 2021, kasus Covid-19 di Kota Surabaya nol. Menurut dia, nol kasus Covid-19 ini sebuah prestasi semua pihak yang luar biasa dan prestasi ini harus bisa dipertahankan terus supaya Surabaya bisa segera masuk ke zona kuning dan bahkan bisa masuk zona hijau.
"Kita semua berdoa supaya pandemi ini bisa terangkat dari Surabaya dan bumi Indonesia," ujar Wishnu.
Whisnu menyampaikan bahwa ia bersama mantan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengucapkan terima kasih banyak kepada seluruh jajaran Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Surabaya dan seluruh kepala organisasi perangkat daerah (OPD) dan seluruh aparatur sipil negara (ASN) dan non-ASN di Pemkot Surabaya yang selama sudah bahu-membahu bekerja keras untuk kemajuan Kota Surabaya.
"Saya berharap ini terus bisa dipertahankan untuk memberikan darma bakti untuk warga Kota Surabaya," kata Whisnu.
Ia juga mengucapkan rasa syukur karena selama masa jabatannya sudah bisa melalui semua masalah di Surabaya dengan baik. Menurut dia, yang terpenting bisa memberikan yang terbaik buat warga Surabaya.
"Bagi saya, pengabdian itu tidak harus dengan jabatan, di mana pun dan kapan pun posisinya, masih terus bisa mengabdi. Tujuan hidup saya untuk memberikan pengabdian kepada warga Surabaya, kepada umat manusia. Saya sendiri ingin bermanfaat untuk manusia yang lain," katanya.
Whisnu juga mengucapkan permohonan maaf apabila selama ini ada tutur kata dan tindakan yang kurang berkenan. Ia pun sadar bahwa manusia terlahir ke dunia tidak lepas dari salah dan dosa sehingga memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada semuanya.
"Saya berharap sambungan silaturahmi ini akan terus berlanjut, tidak hanya melihat masa jabatan, tetapi sebagai persaudaraan antarmanusiasupaya tali silaturahmi terus berlanjut," katanya.
Sementara itu, Pelaksana Harian (Plh.) Wali Kota Surabaya Hendro Gunawan memastikan pergantian pimpinan ini tidak akan mengganggu aktivitas kinerja di Pemkot Surabaya.
"Tinggal beberapa hari lagi akan ada penetapan Wali Kota Surabaya definitif sehingga untuk mengisi kekosongan dan operasional harian ditugaskan pelaksana harian (plh)," katanya.
Ia menekankan, "Tugas-tugas rutin dan pekerjaan-pekerjaan fisik rutin tetap bisa berjalan, tidak ada masalah, dan layanan kepada masyarakat tetap akan berjalan seperti biasa."