REPUBLIKA.CO.ID, BAUCHI -- Sejumlah pria bersenjata yang tak dikenal melakukan penembakan di sebuah sekolah asrama di negara bagian Niger, di Nigeria utara pada Rabu (16/2). Satu orang siswa tewas dalam serangan itu, dan 42 orang termasuk 27 siswa telah diculik oleh pelaku.
“Dua puluh tujuh siswa, tiga staf dan 12 anggota keluarga mereka diculik. Sayangnya, satu siswa ditembak mati," ujar Gubernur Niger Abubakar Sani Bello.
Bello memerintahkan penutupan seluruh sekolah berasrama di wilayah tersebut. Sementara, Presiden Muhammadu Buhari mengirim kepala keamanan untuk mengoordinasikan operasi penyelamatan.
“Presiden Buhari telah (memberikan jaminan) atas dukungan pemerintahannya kepada angkatan bersenjata dalam perjuangan berani mereka melawan terorisme, dan mendesak mereka untuk melakukan semua yang dapat dilakukan untuk mengakhiri ini,” ujar juru bicara presiden, Garba Shehu.
Tentara Nigeria mengatakan, mereka telah mengerahkan pasukan untuk mengejar para penculik. Sementara, kepala polisi Nigeria mengatakan, pasukannya bekerja saama dengan Departemen Keamanan Negara untuk memperkuat keamanan di daerah tempat penculikan itu terjadi.
Kelompok pria bersenjata itu menyergap sekolah menengah ilmu pemerintah di distrik Kagara, negara bagian Niger sekitar pukul 02.00 dini hari waktu setempat. Penyergapan ini membuat petugas keamanan sekolah kewalahan.
Seorang guru, Aliyu Isa mengatakan kepada stasiun berita TV lokal, Channels, para penculik itu berpakaian seragam tentara dan melakukan penembakan saat masuk ke sekolah. Isa dan beberapa orang lainnya melarikan diri dalam kebingungan, sementara orang-orang bersenjata itu mengumpulkan beberapa murid.
"Mereka menyuruh para siswa untuk tidak lari," kata Isa.
Belum diketahui siapa yang bertanggung jawab atas penculikan dan penembakan itu. Penculikan yang meminta uang tebusan oleh kelompok bersenjata biasa terjadi di banyak negara bagian di Nigeria utara.