Kamis 18 Feb 2021 13:55 WIB

Pelindo1 Dorong Pertumbuhan Ekonomi Lewat Kuala Tanjung Port

Kuala Tanjung PIE memiliki potensi yang besar untuk tumbuh dan berkembang cepat

Red: Hiru Muhammad
KTMT dilengkapi dengan alat bongkar muat al : Ship to Shore (STS) Crane, Automated Rubber Tyred Gantry (ARTG) Crane, dan terminal tractor serta fasilitas tangki timbun dan pipa terpadu.
Foto: dok. Pelindo 1
KTMT dilengkapi dengan alat bongkar muat al : Ship to Shore (STS) Crane, Automated Rubber Tyred Gantry (ARTG) Crane, dan terminal tractor serta fasilitas tangki timbun dan pipa terpadu.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA TANJUNG--Sebagai salah satu operator jasa kepelabuhanan, Pelindo 1 di tahun 2021 ini menargetkan arus bongkar muat petikemas sebesar 1,57 juta TEUs, tumbuh 10 persen dibandingkan tahun 2020. Sementara bongkar muat kargo yang terdiri dari curah cair, curah kering dan general cargo diproyeksikan mencapai 30,2 juta ton meningkat 22 persen dibanding realisasi tahun sebelumnya yaitu sebesar 24,8 juta ton. Target peningkatan ini salah satunya di dorong melalui pengembangan Kuala Tanjung Port and Industrial Estate (PIE). 

Kuala Tanjung PIE memiliki potensi yang besar untuk tumbuh dan berkembang secara cepat. Dengan lokasi yang terletak di Pulau Sumatera dan berada di tengah jalur utama Selat Malaka yang dilewati 25 persen komoditas perdagangan dunia dan didukung hinterland yang kuat di 10 provinsi di Pulau Sumatera, menjadikan posisi Kuala Tanjung PIE semakin strategis dan berpotensi besar sebagai simpul penting dalam jaringan logistik dan supply chain global. Kuala Tanjung PIE terdiri dari dua bagian yang saling terintegrasi, yaitu Kawasan Pelabuhan (Kuala Tanjung Multipurpose Terminal) dan Kawasan Industri (Kuala Tanjung Industrial Zone). 

Pengembangan Kuala Tanjung PIE ditandai dengan telah beroperasinya kawasan pelabuhan Kuala Tanjung Multipurpose Terminal (KTMT) sejak 2019. Direncanakan sebagai the Next Indonesia’s logistic dan supply chain hub, pelabuhan ini didesain untuk mengakomodasi kapal-kapal berukuran besar dengan bobot 50.000 DWT (dead weight tonnage) serta berbagai jenis muatan, dari petikemas, curah cair, hingga kargo umum. 

KTMT memiliki panjang dermaga 500 x 60 meter, trestle 2,8 km, container yard seluas 14 hektar, dan kedalaman kolam pelabuhan -17 meter LWS. KTMT dilengkapi dengan alat bongkar muat antara lain 3 unit Ship to Shore (STS) Crane dan 8 unit Automated Rubber Tyred Gantry (ARTG) Crane, serta alat angkut 21 terminal tractor. Juga terdapat 22 tangki timbun yang mampu melayani arus curah cair utamanya CPO hingga 1.000 ton per jam dengan 4 jaringan pipa yang dilengkapi dengan 8 pompa.