Kamis 18 Feb 2021 15:18 WIB

KKP Dorong SKPT Biak Jadi Pengungkit Ekonomi Masyarakat

Pembangunan SKPT Biak tak cuna sarana dan prasarana, tapi juga SDM perikanan.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Fuji Pratiwi
Pekerja mengumpulkan ikan hasil tangkapan nelayan (ilustrasi). KKP mendorong kehadiran Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) Biak dapat menjadi pengungkit ekonomi masyarakat setempat.
Foto: Antara/Dedhez Anggara
Pekerja mengumpulkan ikan hasil tangkapan nelayan (ilustrasi). KKP mendorong kehadiran Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) Biak dapat menjadi pengungkit ekonomi masyarakat setempat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendorong Kabupaten Biak Numfor, Provinsi Papua, menjadi sentra pangan dengan sektor perikanan sebagai komoditas utamanya. 

Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Artati Widiarti mengatakan, KKP melalui pembangunan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) melakukan sejumlah agenda untuk mewujudkan misi tersebut.

Baca Juga

Hasilnya, ucap Artati, produksi perikanan tangkap sepanjang 2016-2019 mengalami peningkatan sebesar 35 persen. Pada 2016, produksi hasil tangkapan nelayan hanya sebesar 56.960 ton dan menjadi 76.847 ton pada 2019.

"Dimulai sejak 2017, kita harapkan melalui SKPT yang kita kawal ini bisa menjadi pengungkit ekonomi masyarakat Biak," ujar Artati dalam siaran pers di Jakarta, Rabu (17/2).