Kamis 18 Feb 2021 15:29 WIB

In Picture: Pandemi dan Minat Baca yang Rendah, Jakbook Sepi Pembeli

.

Rep: Putra M Akbar/ Red: Yogi Ardhi

Pengunjung membaca buku yang dijual di Gerai Jakbook Pasar Kenari Baru, Senen, Jakarta, Kamis (18/2). Pandemi Covid-19 yang masih mewabah di Ibu Kota menyebabkan toko buku Jakbook sepi pengunjung hingga membuat penjualan turun hingga 70 persen. (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)

Pekerja merapikan buku yang dijual di Gerai Jakbook Pasar Kenari Baru, Senen, Jakarta, Kamis (18/2). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)

Pekerja merapikan buku yang dijual di Gerai Jakbook Pasar Kenari Baru, Senen, Jakarta, Kamis (18/2). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)

Pengunjung melihat buku yang dijual di Gerai Jakbook Pasar Kenari Baru, Senen, Jakarta, Kamis (18/2). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)

Pengunjung membaca buku yang dijual di Gerai Jakbook Pasar Kenari Baru, Senen, Jakarta, Kamis (18/2). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)

Pengunjung membaca buku yang dijual di Gerai Jakbook Pasar Kenari Baru, Senen, Jakarta, Kamis (18/2). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Budaya membaca di Tanah Air tidak begitu menggembirakan.  Dalam dalam data badan UNESCO minat baca orang Indonesia hanya 0,001%. Rendahnya minat baca ini mempengaruhi penjualan buku. Hal ini kemudian diperparah oleh pandemi Covid-19.

Penjualan buku di gerai Jakbook Pasar Kenari Baru, Jakarta, pun ikut terkena imbasnya. Pandemi Covid-19 yang masih mewabah di Ibu Kota menyebabkan toko buku Jakbook sepi pengunjung hingga membuat penjualan turun hingga 70 persen. 

sumber : Republika
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement