REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Kepolisian menahan dua dari empat tersangka yang melakukan kasus perampokan berkedok sebagai penyedia jasa mobil travel di Padang, Sumatera Barat (Sumbar).
"Saat ini kami telah menahan IL (35), salah seorang perempuan yang diduga bagian dari komplotan perampok dengan modus penyedia jasa mobil travel," kata Kepala Unit Reskrim Polsek Koto Tangah Ipda Mardianto.
Ia diringkus ketika sedang di rumah kontrakannya kawasan Durian Taruang, Kecamatan Kuranji, Kota Padang, pada Selasa dinihari. Tersangka yang sehari-hari bekerja sebagai pengemudi ojek dalam jaringan (online) ditahan di sel Mapolsek Koto Tangah berikut barang bukti.
Ketika diinterogasi tersangka mengaku berperan sebagai orang yang menarik uang korban ke ATM BRI di kawasan Air Pacah sebesar Rp 10 juta. "Dari hasil perbuatannya itu ia menerima upah dari pelaku utama sebesar Rp 4 juta," tuturnya.
Mardianto menjelaskan tertangkapnya IL berawal dari keterangan pelaku utama MM (35) yang telah lebih dahulu ditangkap oleh jajaran Polsek Koto Tangah dengan personel Polsek Batang Anai.
MM yang diduga sebagai otak pelaku dan berperan sebagai sopir ditangkap polisi di daerah Salimpaung, Kabupaten Tanah Datar pada Jumat (12/2). Berbekal keterangan tersebut, akhirnya tim Opsnal Reskrim Polsek Koto Tangah melakukan penyelidikan hingga akhirnya berhasil meringkus IL.
"Pelaku sedang berada di rumah kontrakannya dan langsung diamankan tanpa perlawanan," katanya.
Dengan tertangkap dua tersangka itu, maka saat ini tersisa dua pelaku lain yang ikut terlibat dalam aksi perampokan. Sementara itu tersangka MM saat ini mendekam di sel tahanan Polsek Batang Anai karena juga terlibat kasus yang sama di wilayah hukum Polsek Batang Anai.
Sebelumnya, korban dari peristiwa itu adalah seorang guru mata pelajaran Al Quran dan Hadits di MAN 1 Padang Pariaman bernama Nurlela (44). Ia menjadi korban perampokan setelah menaiki mobil travel yang digunakan oleh para tersangka pada Selasa (2/2).
Korban yang merupakan warga Perumahan Kamela Permai II, Kelurahan Pasia Nan Tigo, Kecamatan Koto Tangah saat itu hendak berangkat mengajar. Ia memang biasa menaiki moda transportasi darat travel setiap pukul 06.00 WIB dengan menunggu mobil di sekitar kawasan Simpang Pasir Jambak.
Kemudian datang minibus Avanza berwarna silver yang diyakini korban sebagai travel, ia tidak menaruh curiga karena di dalam mobil ada dua penumpang lainnya. Korban tidak menyadari jika orang-orang di dalam mobil tersebut merupakan komplotan dan hanya berpura-pura sebagai penumpang mobil travel.
Ketika dalam perjalanan korban langsung disekap oleh pelaku yang duduk di bagian belakang, bahkan berujung penganiayaan. Barang-barang korban diambil oleh para tersangka, lalu ia diturunkan begitu saja di kawasan By Pass, Air Pacah.
Komplotan perampok tersebut mengambil sejumlah harta benda milik korban berupa uang tunai, ponsel, cincin emas hingga isi tabungan.