REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Dinas Kesehatan Kalbar mengimbau masyarakat membiasakan pola hidup bersih untuk menghindari berbagai penyakit, seperti scabies atau kudis. Sebanyak 84 warga di Gang Pisang Berangan, Jalan Apel, Kelurahan Sungai Jawi Luar, Kecamatan Pontianak Barat, Kota Pontianak, terserang penyakit kudis.
"Scabies atau kudis merupakan penyakit kulit yang sangat gatal, disebabkan oleh infeksi dan sensitivitasi terhadap parasit Sarcoptes scabiei var hominis. Penyakit ini bisa terjadi jika kebersihan diri masing-masing tidak dijaga dengan baik," kata Kepala Dinas Kesehatan Kalbar, Harisson, Kamis (18/2).
Ia mengimbau masyarakat menjaga kebersihan lingkungan, selalu menerapkan pola hidup sehat, dan selalu mencuci tangan sehabis menyentuh orang lain atau menyentuh benda-benda di sekitar kita.
"Jadi memang bila perlu dua minggu sekali perabot di rumah, seperti tempat tidur, bantal, karpet itu harus dijemur di bawah sinar matahari selama 2 jam. Jadi tungau scabies ini, tidak mudah hinggap di kulit atau hewan peliharaan," ujarnya.
Harisson menjelaskan, penularan scabies bisa terjadi dengan mudah dari manusia ke manusia melalui sentuhan kulit ke kulit.
"Jadi, orang-orang yang tertular umumnya melakukan kontak langsung kulit. Kalau dilihat dari kasus yang terjadi pada 84 warga Pontianak, scabies ini sebenarnya banyak terjadi pada lingkungan yang kurang bersih, misalnya anak-anak yang tinggal di asrama. Di asrama itu rentan terjadi karena mereka tidur bersama. Kalau mereka tidak memperhatikan kebersihan kamarnya lingkungannya di rumah itu maka akan terkena lagi," katanya.
Penyakit ini juga bisa menyebar dengan aktivitas mandi bersama di air yang kurang bersih. Dia mengimbau masyarakat bisa mandi dengan menggunakan air bersih.
Harisson menambahkan, sebenarnya penyakit ini mudah disembuhkan. Cukup menggunakan salep kulit, dalam dua sampai empat hari penyakit ini akan hilang.
"Tetapi yang paling penting adalah pencegahan dengan menjemur semua kasur atau sofa, kemudian cuci gorden atau sprei sesering mungkin agar tungau penyebab penyakit kulit ini tidak mudah tumbuh," kata Harisson.