Kamis 18 Feb 2021 16:45 WIB

Serena Tumbang, Brady Wakil AS di Final Australia Terbuka

Jennifer Brady akan memperebutkan gelar melawan petenis Jepang, Naomi Osaka.

Rep: Fitriyanto/ Red: Endro Yuwanto
Jennifer Brady dari Amerika Serikat bereaksi selama pertandingan semifinal tunggal putri melawan Karolina Muchova dari Republik Ceska pada hari ke -1 turnamen tenis Grand Slam Australia Terbuka di Melbourne Park di Melbourne, Australia, 18 Februari 2021. Brady memenangkan pertandingan dan berhak lolos ke final.
Foto: DAVE HUNT/AAP
Jennifer Brady dari Amerika Serikat bereaksi selama pertandingan semifinal tunggal putri melawan Karolina Muchova dari Republik Ceska pada hari ke -1 turnamen tenis Grand Slam Australia Terbuka di Melbourne Park di Melbourne, Australia, 18 Februari 2021. Brady memenangkan pertandingan dan berhak lolos ke final.

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Setelah Serena Williams tumbang di tangan Naomi Osaka di babak semifinal Australia Terbuka, Jennifer Brady memastikan akan ada seorang Amerika Serikat (AS) di final usai menundukkan Karolina Muchova 6-4, 3-6, dan 6-4 di semifinal, Kamis (18/2).

Pada laga di Rod Laver Arena, mantan pemain perguruan tinggi, Brady, keluar dari lubang jarum untuk mencapai final Grand Slam pertamanya. Ia akan memperebutkan gelar melawan Naomi Osaka, petenis putri asal Jepang, yang menjatuhkannya dari semifinal AS Terbuka.

Osaka, juara Australia Terbuka 2019, sebelumnya menyingkirkan Serena dalam dua set langsung. Tetapi Brady yang juga unggulan ke-22 memastikan AS akan memiliki finalis lain setahun setelah Sofia Kenin mengalahkan Garbine Muguruza untuk memperebutkan trofi pada 2020.

Brady usai laga mengungkapkan sempat tidak bisa merasakan kaki saya. "Kaki saya gemetar, jantung berdebar kencang. Saya sangat gugup,” kata pemain berusia 25 tahun itu dilansir Reuters. “Saya menjadi sedikit aneh hari ini, sangat bersemangat tetapi pada saat yang sama saya juga cukup datar."

Prestasi lolosnya Brady ke final semakin luar biasa setelah ia menjadi salah satu dari 72 pemain yang menghabiskan dua pekan di karantina keras. Ia tidak dapat berlatih seperti orang lain di lapangan.

“Saya jelas sangat senang berada di final Australia Terbuka. Ini pencapaian yang luar biasa,” kata Brady menjelaskan. “Saya pikir ini akan menjadi pertandingan yang sangat sulit. Jelas calon lawan telah memenangkan beberapa Grand Slam."

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement