REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN--Kapolda Jawa Tengah dan Pangdam IV/Diponegoro memberikan apresiasi semangat gotong royong warga. Semangat gotong royong tersebut sangat membantu mempercepat langkah penanganan kasus Covid-19 di lingkungan warga dan efektif dalam menekan angka penyebaran Covid-19 di lingungan desa mereka.
“Semangat gotong royong tersebut juga sangat membantu Posko PPKM skala Mikro di Desa Lerep ini, dalam mengoptimalkan fungsinya,” tegas Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi di sela kunjungan bersama Pandam IV/Diponegoro, Mayjen TNI Bakti Agus Fadjari, di Balai Desa Lerep, sekaligus Posko PPKM skala Mikro desa setempat, Kamis (18/2).
Dalam mendukung Pemerintah dalam menekan dan meminimalkan penyebaran Covid-19, jelas Kapolda, baik Polda Jawa Tengah maupun Kodam IV/Diponegoro telah mengerahkan Bhabinkamtibmas maupun Babinsa di seluruh desa/ kelurahan yang ada di Jawa Tengah.
Total sebanyak 4.700 personil Bhabinkamtibmas Polda Jawa Tengah telah diterjunkan untuk mengoptimalkan peran Posko PPKM skala Mikro, yang disiapkan di semua (8.700) desa/ kelurahan di Jawa Tengah.
Belum lagi dukungan Kodam IV/Diponegoro melalui ribuan personil Babinsa di masing- masing desa/ kelurahan. Bersama dengan masyarakat serta petugas kesehatan dari masing- masing Puskesmas bahu- membahu untuk mengoptimalkan fungsi posko dalam mengendalikan pandemi Covid-19.
“Mereka memiliki tugas utama melakukan tracing warga yang disinyalir berpotensi terpapar virus Corona (Covid-19) di lingkungan desa/ kelurahan yang menjadi tanggungjaabnya,” jelas Kapolda Jawa Tengah.
Para personil Bhabinkamtibmas maupun Babinsa tersebut, jelasnya, sebelumnya sudah diberi pelatihan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah dan dalam melaksanakan fungsinya terkoordinasi melalui Posko PPKM skala Mikro yang ada di masing- masing desa/ kelurahan.
Berdasarkan penjelasan pihak Pemerintah Desa Lerep, lanjutnya, keberadaan Posko PPKM skala Mikro cukup efektif dalam rangka mengendalikan penyebaran Covid-19 di wilayah desanya. Karena dukungan masyarakat (warga Desa Lerep) bisa berjalan dengan baik.
“Terbukti angka kasus Covid-19 yang ada di Desa Lerep ini bisa dikendalikan penyebarannya dan penanganannya juga efektif hingga keberadaan posko ini bisa optimal,” tegas Kapolda Jawa Tengah.
Hal ini diamini oleh Pangdam IV/Diponegoro, Mayjen TNI Bakti Agus Fadjari. Menurutnya, Sebelum ada Posko PPKM skala Mikro, di Desa Lerep ini tercatat ada 19 orang warga yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Setelah Posko PPKM skala Mikro dioptimalkan, Alhamdulillah sekarang tinggal dua orang warga yang masih terkonfirmasi positif Covid-19 dan yang pasti juga tidak ada penambahan kasusnya. “Salah satunya berkat adanya posko terpadu PPKM skala Mikro ini,” jelasnya.
Pangdam IV/Diponegoro juga mengapresiasi semangat warga yang telah bergoton groyong menyiapkan tempat isolasi khusus. Tak hanya itu, warga juga bergotong royong menyiapkan kebutuhan tetangga mereka yang terdampak Covid-19.
Kemudian, stakeholder kesehatan di tingkat desa termasuk bidan desa, sudah terbiasa kerja terkoordinasi, termasuk dalam mendukung proses tracing bersama dengan Babinsa atau Bhabinkamtibmas. “Di sini minimal 50 orang ditracing setiap muncul kasus baru,” tambahnya.
Kepala Desa (Kades) Lerep, Sumariyadi mengaku sebelum adanya PPKM skala Mikro, di desanya telah dibentuk pola penanganan mulai dari langkah tracing hingga pemenuhan kebutuhan pangan untuk warga terdampak. Tak hanya itu, mekanisme tindakan dan penanganan juga telah disiapkan jika ada warganya yang positif terpapar Covid-19 dengan melibatkan komponen warga melalui aksi gotong royong.