Jumat 19 Feb 2021 01:45 WIB

BPS: Rokok Masih Pengaruhi Angka Kemiskinan di Sulut

Jumlah penduduk miskin di Sulawesi Utara mencapai 195,85 ribu orang.

Red: Nidia Zuraya
Rokok (ilustrasi).Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Utara (Sulut) menyebutkan bahwa rokok masih mempengaruhi angka kemiskinan di daerah tersebut.
Foto: ABC News
Rokok (ilustrasi).Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Utara (Sulut) menyebutkan bahwa rokok masih mempengaruhi angka kemiskinan di daerah tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Utara (Sulut) Norma Regar mengatakan bahwa rokok masih mempengaruhi angka kemiskinan di daerah tersebut. "Pada September 2020, salah satu komoditas makanan yang berpengaruh besar terhadap nilai Garis Kemiskinan di perkotaan maupun di perdesaan adalah rokok kretek filter," kata Norma, di Manado, Kamis (18/2).

Dia mengatakan selain rokok, juga ada jenis komoditas makanan yang berpengaruh besar terhadap nilai Garis Kemiskinan di perkotaan maupun di perdesaan, yakni beras dan ikan tongkol/tuna/cakalang.

Baca Juga

Ia mengatakan jumlah penduduk miskin dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan di Sulawesi Utara mencapai 195,85 ribu orang (7,78 persen), naik 3,48 ribu orang dari kondisi Maret 2020 yang sebesar 192,37 ribu orang (7,62 persen).

Bila dibandingkan kondisi Maret 2020, katanya, persentase penduduk miskin di daerah perkotaan dan di daerah perdesaan sama-sama mengalami kenaikan.