Kamis 18 Feb 2021 18:08 WIB

Transmisi Suku Bunga Acuan BI ke Perbankan tidak Signifikan

Dari sisi jenis kredit, SBDK kredit mikro tercatat paling tinggi yakni 13,75 persen.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Friska Yolandha
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan hasil Rapat Dewan Gubernur BI  melalui siaran live streaming di Jakarta,  Kamis, (18/6).
Foto: Dok Bank Indonesia
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan hasil Rapat Dewan Gubernur BI melalui siaran live streaming di Jakarta, Kamis, (18/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia terus mendorong agar perbankan segera menurunkan suku bunga kreditnya. Penurunan suku bunga acuan 7 Days Reverse Repo Rate (7DRRR) menjadi 3,5 persen pada hari ini, Kamis (18/2) maka BI sudah turunkan 150 basis poin (bps) sejak 2020 dan capai titik terendah sejak 2013.

Gubernur BI, Perry Warjiyo mengatakan penurunan suku bunga kebijakan moneter dan longgarnya likuiditas mendorong suku bunga terus menurun. Meskipun penurunan suku bunga kredit perbankan perlu terus didorong.

Baca Juga

Longgarnya likuiditas dan penurunan BI7DRR sebesar 125 bps sepanjang 2020 mendorong rendahnya rata-rata suku bunga PUAB overnight sekitar 3,04 persen. Suku bunga deposito satu bulan juga telah menurun sebesar 181 bps ke level 4,27 persen pada Desember 2020.

"Namun demikian, penurunan suku bunga kredit masih cenderung terbatas, yaitu hanya sebesar 83 bps ke level 9,70 persen selama tahun 2020," katanya dalam Konferensi Pers Rapat Dewan Gubernur BI.